Pemberdayaan konselor sebaya dalam pencegahan kejadian pernikahan dini dengan Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)

Kurniadi and Muhamad Hasbi and Ana Triana Wulandari (2023) Pemberdayaan konselor sebaya dalam pencegahan kejadian pernikahan dini dengan Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat, 6 (2): 19. pp. 612-623. ISSN 2615-0921

[thumbnail of Jurnal_Kurniadi_Poltekkes Kemenkes Mataram_2023-19.pdf]
Preview
Text
Jurnal_Kurniadi_Poltekkes Kemenkes Mataram_2023-19.pdf

Download (481kB) | Preview

Abstract

Fenomena pernikahan di usia muda banyak terjadi di Indonesia terlebih kasus hamil pra nikah, penyebabnya tentu karena faktor ekonomi maupun pergaulan bebas. Masalah di wilayah mitra di Desa Rabakodo Kecamatan Woha adalah tingginya angka kejadian pernikahan dini sebanyak 48 dari 119 remaja dan siswa putus sekolah karena menikah di usia dini. Tujuan pengabdian kepada masayarakat ini adalah untuk memberdayakan konselor sebaya dalam meningkatan pemahaman remaja mengenai pendewasaan usia perkawinan untuk mencegah kejadian pernikahan dini di Desa Rabakodo Kecamatan Woha. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan penyuluhan kesehatan terhadap remaja dan pelatihan kepada konselor sebaya mengenai pendewasaan usia perkawinan dan kesehatan reproduksi Hasil pengabdian masyarakat didapatkan sebanyak 100% konselor sebaya memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang baik dalam melakukan konseling terhadap teman sebaya. Hasil pre test sebanyak 20% konselor sebaya memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melakukan konseling terhadap teman sebaya dan hasil post test sebanyak 100% konselor sebaya memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang baik dalam melakukan konseling terhadap teman sebaya. Hasil pre-test sebanyak 24% remaja memahami pendewasaan usia perkawinan dan kesehatan reproduksi, post-test sebanyak 100% remaja memahami pendewasaan usia perkawinan dan kesehatan reproduksi. Seluruh konselor sebaya yang menjadi sasaran telah memahami dan dapat mendemonstrasikan keterampilan pencegahan pernikahan usia dini dengan pendewasaan usia perkawinan dan kesehatan reproduksi remaja, dan remaja yang diberikan penyuluhan tingkat pengetahuan semakin baik. Hasil pengabdian ini penting untuk membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan pembangunan kesehatan nasional.

The phenomenon of marriage at a young age often occurs in Indonesia, especially in cases of pre-marital pregnancy, the cause is of course due to economic factors and promiscuity. The problem in partner areas in Rabakodo Village, Woha District is the high incidence of early marriage as many as 48 out of 119 teenagers and students drop out of school because they marry at an early age. The purpose of this community service is to empower peer counselors in increasing adolescents' understanding of maturation of the age of marriage to prevent the occurrence of early marriage in Rabakodo Village, Woha District. The method used in this community service is health counseling for adolescents and training to peer counselors regarding maturation of the age of marriage and reproduction health. The results of community service were obtained that 100% of peer counselors had good knowledge, attitudes and skills in counseling their peers. Pre test results as much as 20% of peer counselors have knowledge, attitudes and skills in counseling their peers and post test results as many as 100% of peer counselors have good knowledge, attitudes and skills in counseling peers. The results of the pre-test as much as 24% of adolescents understand maturation of marriage age and reproductive health, post-test as many as 100% of adolescents understand maturation of marriage age and reproductive health. All targeted peer counselors understand and can demonstrate skills in preventing early marriage by maturing the age of marriage and adolescent reproductive health, and adolescents who are given counseling have a better level of knowledge. The results of this service are important to assist the government's efforts in improving national health development.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: pemberdayaan konselor sebaya, pernikahan dini, pendewasaan usia perkawinan, peer counselor empowerment, early-age marriage, maturation age of marriage, marriage counseling, peer counseling
Subjects: Urban & Regional Technology & Development > Social Services
Social and Political Sciences > Psychology
Social and Political Sciences > Social Concerns
Depositing User: - Een Rohaeni
Date Deposited: 14 Oct 2023 14:19
Last Modified: 14 Oct 2023 14:19
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/20483

Actions (login required)

View Item
View Item