Potential of hidrogen (pH) saliva sebelum dan sesudah berkumur dengan yoghurt

Nikmatus Sa’adah and Mahayatma Soendoro and Ida Wahyuningsih and Thoifur Mashudi (2020) Potential of hidrogen (pH) saliva sebelum dan sesudah berkumur dengan yoghurt. Jurnal Nusantara Medika, 4 (1): 5. pp. 42-46. ISSN 2963-3311

[thumbnail of Jurnal_Nikmatus Sa'adah_Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri_2020-5.pdf]
Preview
Text
Jurnal_Nikmatus Sa'adah_Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri_2020-5.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (228kB) | Preview

Abstract

Saat ini banyak beredar makanan yang mengandung bahan kariogenik diantaranya gula-gula dan makanan manis lainnya. Makanan kariogenik akan menurunkan pH saliva. pH saliva merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi proses terjadinya demineralisasi pada permukaan gigi. Streptococcus mutans merupakan mikroorganisme penyebab utama dalam proses terjadinya karies. Bakteri probiotik dapat mencegah dan menurunkan insidensi karies gigi dan bekerja secara langsung pada Streptococcus mutans sebagai bakteri kariogenik. Yoghurt merupakan produk yang dihasilkan dari susu yang difermentasi oleh bakteri probiotik, yoghurt juga memiliki kapasitas buffer yang tinggi, tidak menyebabkan erosif, dan memiliki potensi kariogenik yang rendah. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin meneliti pH saliva sebelum dan sesudah berkumur dengan yoghurt dan kefir dan diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi tentang manfaat dari yoghurt dan kefir. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pH saliva sebelum dan sesudah berkumur dengan yoghurt. Desain penelitian ini adalah pre eksperimental dengan rancangan penelitian pre and post-test group design, sampel terdiri dari 2 kelompok masing-masing 27 responden. Hasil data kelompok yoghurt dianalisis menggunakan uji parametrik Paired T-test didapatkan nilai signifikansi 0,000, yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara kelompok sebelum dan sesudah berkumur yoghurt. Kesimpulan terdapat perbedaan pH saliva sebelum dan sesudah berkumur dengan yoghurt.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: pH Saliva, Probiotik, Yoghurt, Probiotics, Saliva, pH
Subjects: Health Resources > Health Care Measurement Methodology
Health Resources > Health Services
Depositing User: Djaenudin djae Mohamad
Date Deposited: 21 Aug 2023 04:52
Last Modified: 24 Aug 2023 23:51
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/20471

Actions (login required)

View Item
View Item