Pemberdayaan peer group remaja putri untuk deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan sadari di SMAK St.Petrus Kecamatan Ende Timur Kabupaten Ende

Martina Bedho and KhrispinaOwa and Try Ayu Patmawati (2023) Pemberdayaan peer group remaja putri untuk deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan sadari di SMAK St.Petrus Kecamatan Ende Timur Kabupaten Ende. Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat, 6 (1): 26. pp. 250-259. ISSN 2615-0921

[thumbnail of Jurnal_Martina Bedho_Poltekkes Kemenkes Kupang_2023-26.pdf]
Preview
Text
Jurnal_Martina Bedho_Poltekkes Kemenkes Kupang_2023-26.pdf

Download (443kB) | Preview

Abstract

Pemeriksaan payudara secara mandiri merupakan upaya mendeteksi dini kanker payudara. Data Profil Dinas Kesehatan Propinsi NTT tahun 2017 tercatat cakupan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara oleh Puskesmas di wilayah Kerja Propinsi NTT sangat rendah Permasalahan yang terjadi saat ini adalah pengetahuan masyarakat mengenai SADARI masih kurang begitupun pada remaja putri, pelatihan dan sosialisasi tentang kesehatan reproduksi terutama kepada kalangan remaja,terkait SADARI masih kurang dari puskesmas, Sehingga membutuhkan pendekatan edukasi yang lebih efektif salah satunya melalui pendidikan teman sebaya (peer group) yakni salah satu bentuk kegiatan dari program PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja). dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemberdayaan remaja putri melalui peer grup dalam mendetteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) di SMAK St. Petrus Kecamatan Ende Timur Kabupaten Ende. Yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, pelatihan SADARI dan dilanjutkan dengan diskusi. Penyuluhan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang pencegahan penyakit kanker payudara. Materi penyuluhan yang diberikan mencakup materi tentang pengertian penyakit kanker payudara, faktor risiko dan penyebab penyakit kanker payudara, akibat penyakit kanker payudara dan pencegahan penyakit kanker payudara serta prosedur pemeriksaan SADARI. Diskusi dilakukan setelah pemberian materi selesai dilaksanakan. Peserta bertanya tentang materi yang belum dipahami tentang penyakit kanker payudara dan pemeriksaan SADARI. Hasil pengukuran pre dan post tes didapatkan bahwa rata- rata pemahaman sebelum diberikan materi dan pelatihan sebesar 48,18 sedangkan rata-rata pemahaman sesudah diberikan materi dan pelatihan sebesar 71,82. Penyuluhan terbukti efektif meningkatkan pemahaman tentang pencegahan penyakit kanker payudara pada siswa. Siswa juga sangat antusias terhadap materi karena mendapatkan ilmu yang baru. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada kepala remaja khususnya siswa tentang pencegahan dini kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan SADARI sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan dan peran remaja putri dalam mencegah kanker payudara.

Breast self-examination is an effort to detect breast cancer early. Data from the Profile of the NTT Provincial Health Office in 2017 noted that the coverage of early detection of cervical cancer and breast cancer by the Puskesmas in the NTT Province Work area is very low. especially for teenagers, related to BSE is still lacking from puskesmas, so it requires a more effective educational approach, one of which is through peer group education, which is one form of activity from the PKPR (Adolescent Care Health Service) program. The purpose of this activity is to increase the knowledge and empowerment of young women through peer groups in early detection of breast cancer through the BSE examination (Breast Self-Examination) at SMAK St. Petrus, East Ende District, Ende Regency. In this meeting we used counseling, BSE training and continued with discussion. Counseling is expected to increase students' knowledge about breast cancer prevention. The counseling material provided includes material on the definition of breast cancer, risk factors and causes of breast cancer, the effects of breast cancer and prevention of breast cancer as well as BSE examination procedures. Discussions are carried out after the presentation of the material has been completed. Participants asked about materials that were not understood about breast cancer and BSE examinations. The results of the pre and post test measurements showed that the average understanding before being given the material and training was 48.18 while the average understanding after being given the material and training was 71.82. Counseling is proven to be effective in increasing students' understanding of breast cancer prevention. Students are also very enthusiastic about the material because they get new knowledge. Therefore, it is necessary to increase socialization and training activities for adolescent heads, especially students about early prevention of breast cancer by conducting BSE examinations so that they can increase the empowerment and role of young women in preventing breast cancer.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Pemberdayaan, Remaja Putri, Kanker Payudara, SADARI, Empowerment, Young Women, Breast Cancer, BSE, Health Education, Preventive Health Care
Subjects: Health Resources > Health Education & Manpower Training
Medicine & Biology > Occupational Therapy, Physical Therapy, & Rehabilitation
Urban & Regional Technology & Development > Health Services
Depositing User: - Een Rohaeni
Date Deposited: 16 Oct 2023 07:18
Last Modified: 16 Oct 2023 07:18
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/20450

Actions (login required)

View Item
View Item