Yuni Kurniawaty and Ni Luh Agustini Purnama (2023) Pemberdayaan masyarakat pesisir di Desa Gisikcemandi Sidoarjo untuk meningkatkan kualitas hidup sehat. Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat, 6 (2): 17. pp. 588-601. ISSN 2615-0921
Jurnal_Yuni Kurniawaty_STIKes Katolik St. Vincentius a Paulo_2023-17.pdf
Download (682kB) | Preview
Abstract
Desa Gisikcemandi merupakan daerah di kawasan pesisir Kota Sidoarjo tidak jauh dari pinggiran air laut. Mayoritas ibu bekerja sebagai pengupas kerang. Terdapat keluhan bau amis yang dialami saat mengupas kerang dan bisa bertahan sampai beberapa waktu. Kondisi tempat pengupas kerang yang becek, berbau dan kotor. Beberapa ibu yang memiliki anak balita mengungkapkan anaknya susah makan lebih suka makan makanan ringan atau makanan kemasan seperti nungget, sosis. Adapun masalah yang ditemukan pada mitra belum adanya role model perilaku hidup sehat bagi masyarakat di Desa Gisikcemandi sehingga nampak lingkungan tempat tinggal kotor, adanya perilaku pemberian makan ibu yang belum efektif. Tujuan pelaksanaan PkM ini adalah membantu memberikan solusi permasalahan kesehatan masyarakat Desa Gisikcemandi. Metode yang digukan adalah metode partisipatoris Participatory Rural Apraissal (PRA) sehingga tim PkM dapat bertindak sebagai fasilitator dalam mengenal dan memanfaatkan metode partisipatoris untuk menyusun CAP (Community Action Plan). Tahap pelaksanaan meliputi 1) Sosialisasi tentang kegiatan pengabdian pada masyarakat yang akan dilakukan kepada mitra; 2) Pelatihan yang akan diberikan kepada mitra adalah a) Perilaku hidup bersih dan sehat, b) Perilaku pemberian makan pada anak yang baik pada balita; 3) Pendampingan dilakukan setelah adanya pelatihan untuk meningkatkan pemahaman mitra tentang pelatihan yang diberikan. Kegiatan yang PkM ini dilakukan selama kurang lebih 1 bulan. Hasil didapatkan peningkatan pengetahuan para kader posyandu tentang PHBS setelah diberikan Pendidikan Kesehatan tentang PHBS dengan 96,3% pengetahuan para kader posyandu pada tingkat baik dan 3,7% pengetahuan para kader posyandu pada tingkat cukup. Hasil tingkat pengetahuan setelah dilakukan pendidikan kesehatan Perilaku Pemberian Makan terdapat 92,59% memiliki pengetahuan baik dan 7,41% memiliki pengetahuan cukup namun tidak ada yang memiliki pengetahuan kurang. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat di Desa Gisikcemandi ditandai dengan semakin bersihnya lingkungan dari kulit keran. Dari 20 ibu yang memiliki balita menunjukkan 85% sudah melakukan pemberian makan yang efektif.
Gisikcemandi Village is an area in the coastal area of Sidoarjo City not far from the edge of the sea. The majority of mothers work as shellfish peelers. There are complaints of a fishy smell that is experienced when peeling clams and can last for some time. The condition of the clam peeler was muddy, smelly and dirty. Some mothers who have children under five say that their children have difficulty eating preferring to eat snacks or packaged foods such as nuggets, sausages. As for the problems found in partners, there is no role model for healthy living behavior for the people in Gisikcemandi Village so that the living environment appears dirty, there is a mother's feeding behavior that has not been effective. The purpose of implementing this PkM is to help provide solutions to the health problems of the Gisikcemandi Village community. The method used is the Participatory Rural Appraisal (PRA) method so that the PkM team can act as a facilitator in identifying and utilizing participatory methods to develop a CAP (Community Action Plan). The implementation phase includes 1) Dissemination of community service activities to partners; 2) The training that will be given to partners is a) Clean and healthy living behavior, b) Good feeding behavior for toddlers; 3) Assistance is carried out after the training is held to increase partners' understanding of the training provided. This PkM activity was carried out for approximately 1 month. The results showed an increase in knowledge of posyandu cadres about PHBS after being given Health Education about PHBS with 96.3% knowledge of posyandu cadres at a good level and 3.7% knowledge of posyandu cadres at a sufficient level. The results of the level of knowledge after conducting health education on Feeding Behavior were 92.59% had good knowledge and 7.41% had sufficient knowledge but no one had less knowledge. The increase in clean and healthy living behavior in Gisikcemandi Village is marked by the increasingly clean environment of tap shells. Of the 20 mothers who had toddlers, 85% showed that they had done effective feeding.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | PHBS, perilaku pemberian makan, pemberdayaan kader posyandu, PHBS, feeding behavior, empowerment of posyandu cadres, health education, community health services |
Subjects: | Health Resources Health Resources > Health Education & Manpower Training Urban & Regional Technology & Development > Health Services |
Depositing User: | - Een Rohaeni |
Date Deposited: | 14 Oct 2023 14:08 |
Last Modified: | 14 Oct 2023 14:08 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/20439 |