Benyamin, Fleming Intan (2021) Caesar's Coin dan hubungan gereja-negara dalam orde baru. Verbum Christi: Jurnal Teologi Reformed Injili, 8 (2): 5. pp. 107-224. ISSN 2355-6374
Jurnal_Benyamin Intan_STT Reformed Injili Internasional_2021-3.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.
Download (975kB) | Preview
Abstract
Meskipun hampir seperempat abad Indonesia memasuki Orde Reformasi, otoritarianisme tetap perlu diwaspadai. Corak dan laku otoritarianisme di belahan dunia manapun lazim menumpahkan darah daripada membangun perdamaian. Penelitian ini bertujuan untuk menyingkapkan sikap tegas penolakan Yesus terhadap otoritarianisme dalam pemerintahan. Sejak kemerdekaan Indonesia, otoritarianisme terjadi pada masa Orde Baru. Selama 32 tahun, pemerintahan ini menekan perkembangan demokrasi yang juga berdampak pada ranah ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga keagamaan. Dalam penelitian ini, penulis menemukan kewaspadaan dan ketakutan yang berlebihan terhadap kehadiran model pemerintahan theocracy ala Zealot melalui isu Islamic state dan Islamic society telah menimbulkan loyalitas mutlak dan keberpihakan tanpa reserve dari Gereja terhadap Pemerintah. Penulis berargumen bahwa gereja, sebagai lembaga rohani, telah “dipolitikkan”, selain gereja telah kehilangan fungsi kritis dan korektifnya.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Otoritarianisme, Orde Baru, Koin Kaisar, Hubungan gereja-negara, Authoritarianism, Christians, Caesar’s coin |
Subjects: | Social and Political Sciences Social and Political Sciences > Social Concerns |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 03 Aug 2023 08:57 |
Last Modified: | 03 Aug 2023 08:57 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/20400 |