Pieter, Kurnia and Benyamin, Fleming Intan (2021) Kritik terhadap pandangan Joel B. Green mengenai monism. Verbum Christi: Jurnal Teologi Reformed Injili, 8 (1): 6. pp. 107-125. ISSN 2355-6374
Jurnal_Pieter Kurnia_STT Reformed Injili Internasional_2021-6.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.
Download (1MB) | Preview
Abstract
Green mengklaim monism jauh lebih konsisten dibandingkan pemisahan tubuh dan jiwa atau dikenal dengan dualistis. Green mengatakan manusia adalah manusia utuh dan tidak memiliki aspek metafisik. Segala aspek “metafisik” seperti keinginan, kehendak dan setiap keputusan terjadi karena dua hal. Pertama, adanya reaksi kimia di dalam otak atau akibat dari konsep neuroscience dan kedua, aspek relasi manusia. Green berusaha membuktikan hal tersebut dengan menggunakan teks-teks Alkitab dan pendekatan studi kata. Namun pandangan ini bermasalah karena menyebabkan identitas manusia hilang ketika mengalami kematian dan menjadi pribadi yang baru ketika dibangkitkan. Oleh sebab itu, artikel ini akan mengevaluasi klaim-klaim Green mengenai monism. Adapun evaluasi ini akan dikaji dan dibahas berdasarkan sudut pandang Reformed.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Monism, Neuroscience, Dualistis, Metafisik, Monism, Neuroscience, Dualistic, Metaphysical |
Subjects: | Social and Political Sciences > Social Concerns |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 04 Aug 2023 05:57 |
Last Modified: | 04 Aug 2023 05:57 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/20372 |