TEKNOLOGI ISOTOP ALAM UNTUK MANAJEMEN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI AIR TANAH

Abidin, Zainal and Hastowo, Hudi (2007) TEKNOLOGI ISOTOP ALAM UNTUK MANAJEMEN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI AIR TANAH. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, 3 (2). pp. 1-9. ISSN 1907-0322

[thumbnail of TEKNOLOGI ISOTOP ALAM UNTUK MANAJEMEN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI AIR TANAH] Text (TEKNOLOGI ISOTOP ALAM UNTUK MANAJEMEN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI AIR TANAH)
555

Download (25kB)

Abstract

Indonesia secara iklim dan kondisi hidrogeologi mempunyai banyak kantong akifer yang merupakan sumber air tanah. Pada berbagai daerah banyak muncul mata air mulai debit skala kecil hingga besar yang menandai adanya potensi air tanah. Air tanah merupakan cadangan air yang potensial untuk digunakan semaksimal mungkin bagi berbagai keperluan seperti air minum, industri dan pariwisata. Kota besar seperti Jakarta, Bandung dan lainnya sebagian besar mengandalkan air tanah untuk keperluan industri dan hotel. Eksploitasi pemanfaatan air tanah untuk hal tersebut perlu dikontrol dan dilakukan sistem manajemen monitoring. Penelitian eksplorasi secara geofisik dan hidrogeologi yang menunjukan besarnya cadangan air tanah belum cukup untuk dapat digunakan sebagai justifikasi untuk eksploitasi, masih perlu parameter lain yaitu tentang asal-usul dan umur air tanah. Kedua faktor tersebut merupakan bagian pertimbangan dari sistem konservasi dan kesetimbangan air. Teknologi alternatif yang sangat cepat untuk menentukan kedua parameter tersebut adalah tenik isotop alam 18O, 2H dan 14C yang telah dikembangkan lebih dari tiga dekade dan digunakan di banyak negara diberbagai belahan dunia. Teknik isotop 18O dan 2H digunakan sebagai sidik jari untuk menentukan asal usul air (origin) sedangkan isotop 14C digunakan untuk menentukan umur air tanah. Isotop 18O dan 2H merupakan isotop stabil dalam bentuk senyawa air dan ikut dalam siklus hidrologi. Konsentrasinya yang sangat spesifik dalam air hujan pada berbagai elevasi digunakan sebagai sidik jari untuk menentukan daerah imbuh air tanah dan asal usulnya. Isotop 14C merupakan isotop alam bersifat radioaktif dengan waktu paruh 5730 tahun ikut dalam siklus hidrologi dan masuk ke dalam sistem air tanah melalui senyawa gas CO2 terlarut. Isotop 14C dapat menentukan umur air tanah dan mengindikasikan potensi/jumlah air tanah. Studi eksplorasi dan monitoring eksploitasi air tanah terpadu secara geohidrologi, geofisik dan isotop merupakan solusi untuk manajemen pengelolaan air tanah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Berbagai contoh studi terpadu tersebut telah dilakukan pada berbagai sumber air tanah seperti Jakarta, Bontang dll dan memberikan sumbangan yang berarti untuk sistem manajemen pengelolaan terpadu sistem akifer.

Item Type: Article
Subjects: Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang SDA/Lingkungan
Divisions: BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
IPTEK > BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 18 May 2018 04:22
Last Modified: 31 May 2022 03:37
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/2025

Actions (login required)

View Item
View Item