Determinan indeks pembangunan manusia di Provinsi Jawa Timur: model crossectional spasial

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Jawa Timur. Menggunakan data IPM tahun 2020, model ekonometrika spasial digunakan untuk mengidentifikasi pengaruh PDRB, Jumlah Penduduk, Tingkat Pengangguran Terbuka dan Upah Minimum Kota terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Timur. Hasil kompetisi pada ketiga model menunjukkan bahwa model terbaik untuk mengestimasi indeks pembangunan manusia di Provinsi Jawa Timur adalah model Spatial Error Model (SEM) dibandingan dengan Spatial Lag Model (SLM) maupun ordinary Least Square Model (OLS). Hasil Estimasi Spatial Error Model menunjukkan bahwa PDRB dan pengangguran terbuka berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM di Provinsi Jawa Timur pada periode waktu penelitian. Artinya bahwa PDRB dan pengangguran Terbuka mampu mendorong peningkatan IPM di Provinsi Jawa Timur. Sedangkan variabel Jumlah Penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IPM di Provinsi Jawa Timur. Artinya bahwa semakin kecil jumlah penduduk akan mampu mendorong peningkatan IPM di Provinsi Jawa Timur. Untuk variabel UMK menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan yang artinya variabel tersebut belum mampu mempengaruhi besaran IPM di Provinsi Jawa Timur. Hasil estimasi model SEM juga menunjukkan adanya nilai lamda yang positif dan signifikan, yang dapat dimaknai bahwa terdapat spatial effect dalam pembentukan IPM di Provinsi Jawa Timur melalui interaksi antar komponen error.