Perilaku curah hujan di Kalimantan Barat (Pontianak, Ketapang, Putussibau, Sintang, dan Sambas

Indonesia adalah negara maritim yang di apit oleh dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Negara ini juga diapit oleh dua lautan yang besar yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi Indonesia juga terletak di antara garis ekuator memiliki iklim tropis dan radiasi matahari paling banyak diserap. Secara umum kondisi musim yang ada di Indonesia dipengaruhi oleh fenomena iklim global antaranya El Nino, La Nina atau Dipole Mode dan fenomena iklim regional seperti sirkulasi Monsun Asia-Australia. Angin Monsun adalah angin yang berhembus dan berganti arah dua kali atau polanya berlawanan sepanjang tahunDengan menggunakan metoda analisis Spectral Density diantaranya adalah FFT (Fast Fourier Transform) dan transformasi wavelet. Diperoleh hasil analisis data curah hujan rata-rata bulanan periode 1999 sampai 2008, untuk wilayah Kalimantan Barat seperti Pontianak, Ketapang, Putussibau, Sintang, dan Sambas memiliki pola curah hujan monsun dengan periode 12 bulanan. Monsun pada dasarnya disebabkan oleh efek pemanasan yang berbeda antara daratan dan lautan disekitarnya yang berubah secara musiman.