Inventarisasi emisi gas rumah kaca (CH4) dari kegiatan pertanian dan peternakan di Kabupaten Bandung

Gas rumah kaca (GRK, yaitu CO₂, CH4, NO, HFCs, PFCs, dan SF6) berpotensi ditimbulkan dari kegiatan-kegiatan di Kabupaten Bandung. GRK dianggap sebagai gas-gas yang bertanggung jawab dalam fenomena pemanasan global. Tahun 2009 dilakukan perhitungan potensi GRK dari sumber kegiatan pertanian, peternakan, dan TPA dengan menggunakan metode Inventarisasi Gas Rumah Kaca, IPCC, dengan hasil sebagai berikut: Emisi gas CH dari lahan sawah seluas 29.984 ha untuk satu kali penanaman dan 1.089 ha untuk lebih besar dari dua kali penanaman adalah berturut-turut 840.996 ton CH,/tahun dan 1.493.302 ton CH/tahun, dengan jumlah total 2.334.298 ton CH,/tahun. Emisi gas CH, dari fermentasi pencernaan kegiatan peternakan sapi perah, sapi potong, kerbau, kuda, domba, dan kambing adalah berturut-turut 1.650, 649, 198, 38, 1.027, dan 99 atau total 3.661 ton CH,/tahunEmisi gas methan dari pupuk kandang kegiatan peternakan sapi perah, sapi potong, kerbau, kuda, domba, kambing, ayam buras, ayam petelur, dan ayam pedaging adalah berturut-turut 839, 14, 7, 5, 1.975, 4, 25, 7, 69, dan 9, dengan total 2.954 ton CH,/tahunTotal emisi CH4 dari TPA sebesar 115,34 ton CH4/tahunTotal emisi CH, dari kegiatan pertanian, peternakan, dan TPA adalah 2.341.028 ton CH,/tahun.Inventarisasi emisi GRK ini sangat berguna untuk menentukan rencana aksi pengendalian prioritas penanganan emisi GRK supaya tidak merugikan masyarakat Kabupaten Bandung.