Dampak perubahan iklim (curah hujan) terhadap keberlanjutan infrastruktur sumber daya air

Studi ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat elastisitas debit sungai terhadap perubahaḤ! iklim hal ini diperlukan terkait dengan evaluasi kriteria desain infrastruktur sumber daya air seperti SPAM dan waduk Penelitian dilakukan di DAS Citarum Hulu dengan pendekatan analisa statistik menggunakan metode moving average dan tri variate model analisis data dilakukan dalam kurun waktu 1986-2008 Hasil analisa menunjukkan bahwa perubahan iklim yang digambarkan sebagai curah hujan di lokasi studi cenderung makin menurun. Sebaliknya debit aliran yang diukur di Pos Maribaya maupun Nanjung menunjukkan nilai yang ekstrim (debit minimum menurun, debit maksimum meningkat)Nilai elastisitas debit terhadap perubahan hujan baik di Pos Maribaya maupun Pos Nanjung masing-masing sebesar 64% dan 76%. Perubahan penggunaan lahan, dari lahan bervegetasi menjadi lahan terbangun (pemukiman)di kawasan konservasi DAS Citarum Hulu, menjadi salah satu penyebab terjadinya ekstrimitas debit. Sesuai dengan hukum kekekalan massa, maka fraksi hujan yang jatuh ke permukaan bumi lebih banyak menjadi run off sehingga menyebabkan debit maksimum meningkatSedangkan fraksi hujan yang meresap ke dalam tanah menuru sehingga baseflow berkurang. Kondisi ini mengancam keberlanjutan infrastruktur sumber daya air yang memerlukan kontinuitas sumber air. Oleh karena itu diperlukan pengendalian sumber air baik secara direct/indirect maupun rekayasa teknologi sebagai bentuk upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.