Variasi curah hujan daerah Bandung selama 20 tahun (1980-1999) dan kaitannya dengan fenomena ENSO

Peristiwa ENSO diketahui telah mempengaruhi cuaca dan iklim dunia. Kondisi iklim Indonesia vang tidak terlepas dari kondisi iklim dunia tentunya juga dipengaruh oleh peristiwa ENSO. Makalah ini membahas analisis variasi curah huian bulanan daerab Bandung sclama 20 tahun (1980-1999) dan kaitannya dengan kejadian fenomena ENSO. Hasil analisis menuniukkan bahwa jumlah curah hujan bulanan rata-rata selama periode 20 tahun peringatan di atas 150 mm di aerah Bandung terjadi pada bulan Oktober sampai Mei sedangkan jumiah curah hujan bulanan rata-rata selama periode 20 tahun pengametan di bawsh 150 mm di daerah Bandung terjadi pada bulan Juni sampai September. Pada umumnya terlihat variasi curah hujan daerah Bandung selama periode 20 tahun terakhir ini masih mendekati kondisi normalnya dengan standar bulanan yang telah ditetapkan sieh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG]. Analisis curah hujan bulanan selama periode 20 tahun menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang lemah antara rata-rata curah huian monsun barat (DJF] dan rata-rata SOl DUF selama 20 tahun yaitu dengan koefiaien korelasi sebesar -0,64 dan koefisien deterministik sebesar 41%. Demikian juga halnya pada waktu monsun timur terdapat korelasi yang lebih lemah antara rata-rata curah hujen monsun timur (JJAJ dan rata-rata SOl JJA selams 20 tahun gaitu dengan koefisien korelasi sebesar 0,38 dan koefisien determiniatik sebesar 12,3%. Hal ini disebabken selain pengaruh kondisi topograft juga terlihat jelas haall analisis menunjukkan bahws curah hujan bulanan daerah Bandung tidak banyak dipengaruhi oleh fenomena ENSO melainkan oleh monsun.