Skenario perubahan iklim Indonesia berbasis model resolusi tinggi

Dalam studi ini difokuskan pada penerapan model iklim resolusi tinggi CCAM (Conformal Cubic Atmospheric Model) dengan menggunakan metoda downscaling! dinamis. Downscaling yang digunakan adalah CCAM dijalankan dengan syarat batas; dan syarat awal dari model sirkulasi global CSIRO-Mark3.5, GFDLCM2.0, GFDLCM2.1, MIROC3_2 MEDRES, MPI ECHAMS, UKMO HADCM3Skenario emisi gas rumah kaca yang digunakan adalah SRES A2. Model dijalankan 2 tahap, yaitu tahap pertama menjalankan simulasi dari tahun 1971 sampai dengan 2000, kemudian melakukan skenario dari tahun 2041 sampai dengan tahun 2100.Hasil analisis klimatologi musim DJF, MAM, JJA dan SON, menunjukkan bahwa korelasi spasial antara model dengan observasi untuk wilayah Indonesia untuk curah hujan adalah antara 84.1595.36, rmise antara 36.13-54.09, bias antara 0.1 - 14.54. Sedangkan korelasi spasial suhu udara permukaan, yaitu sebesar 99.36-99.43, rmse 1.29 1.4 dan bias 0.01 0.11Proyeksi suhu udara permukaan tahun 2041 - 2060 wilayah Indonesia mengalami kenaikan 0.8-2.6 °C, Sifat curah hujan sebagian besar wilayah Indonesia adalah normal, beberapa daerah mengalami kenaikan 10-30% dan penurunan 10-30%, pada tahun 20802099 suhu udara permukaan mengalami kenaikan berkisar antara 1.6 4.5 °C, sifat curah hujan sebagian besar wilayah Indonesia berkisar antara normal, penurunan antara 10 50 %, kenaikan berkisar - antara 10-40 %.