Analisis kontribusi Aerosol dan fraksi awan terhadap temperatur udara permukaan di Indonesia

Aerosol adalah partikel padatan atau cair yang tersuspensi dalam udara. Aerosol juga merupakan inti kondensasi awan (dan bersifat mengubah sifat-sifat radiasi awan. Keberadaan keduanya di atmosfer dapat mempengaruhi budget radiasi matahari yang mempengaruhi iklim. Dengan menggunakan data aerosol dalam Aerosol Optical Depth (AOD) pada panjang gelombang 483,5 nm dan fraksi awan dari satelit Aura-NASA sensor OMI (The Ozone Monitoring Instrument) serta data temperatur permukaan udara dari satelit Terra-Aqua sensor AIRS (Atmospheric Infrared Sounder) milik NASA selama tahun 2009 akan dilihat pengaruhnya terhadap temperatur permukaan udara. Dengan analisis korelasi Pearson terdapat korelasi yang kuat dan signifikan dari AOD, terhadap temperatur permukaan udara yaitu sebesar -0,745 dibandingkan awan terhadap temperatur yaitu -0,659. Hasil analisis terdapat penurunan temperatur dikarenakan aerosol sebesar 2,646 K setiap nilai 1 untuk AOD (435 mm) Dan penurunan temperatur oleh fraksi awan adalah 4,561 K setiap nilai 1 untuk fraksi awan. Pada tahun 2009 nilai AOD(4835) rata-rata bulanan adalah 0,646 dengan maksimum 1,309 dan minimum 0,339 untuk Indonesia. Adapun fraksi awan rata-rata bulanan 0,301 dengan nilai maksimum 0,555 dan minimum 0,109 untuk Indonesia. Dari hasil analisis spasial ternyata daerah Kalimantan dan Sumatera memberikan kontribusi aerosol terbesar dibandingkan wilayah Indonesia bagian timur.