Model prediksi curah hujan di wilayah Indonesia dari data satelit TRMM berdasarkan anomali suhu permukaan laut pasifik tropik

Parwati and any Zubaidah and Orbita Roswintiarti (2010) Model prediksi curah hujan di wilayah Indonesia dari data satelit TRMM berdasarkan anomali suhu permukaan laut pasifik tropik. In: "Seminar Nasional Sains Atmosfer 2010" Kontribusi Sains Atmosfer dalam menghadapi Perubahan Iklim Indonesia, 16 Juni 2010, Bandung.

[thumbnail of Prosiding_Parwati_LAPAN_2010.pdf]
Preview
Text
Prosiding_Parwati_LAPAN_2010.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview

Abstract

Penelitian mengenai model prediksi iklim yang berkaitan dengan fenomena ENSO di wilayah Indonesia telah dilakukan berdasarkan suhu permukaan laut (SST) Pasifik Tropik dari satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) dan curah hujan di wilayah Indonesia dari data TRMM (Tropical Rainfall Measurement Mission)Model prediksi ini dibangun dari data bulanan tahun 1998 hingga 2008 menggunakan analisis CCA (Canonical Correlation Analysis) dan EOF (Emphirical Orthogonal Function). Model ini digunakan untuk memprediksi curah hujan tahun 2009 dengan waktu tunda 1-5 bulanAnalisis korelasi juga dilakukan antara TRMM prediksi dengan TRMM hasil observasi selama tahun 2009 untuk mengetahui tingkat akurasi prediksi TRMM. Hasil analisis CCA menunjukkan bahwa anomali SST Pasifik Tropik pada bulan Juli mempunyai korelasi yang tinggi (r> 0.8) dengan anomali curah hujan dari TRMM di wilayah Indonesia. Hal tersebut menyebabkan tingginya akurasi (r > 0.8) hasil prediksi TRMM pada periode Juni-Juli-Agustus (JJA)Sementara itu, pada bulan April hanya sebagian wilayah Indonesia yang berkorelasi baik dengan anomali SST Pasifik TropikKorelasi yang rendah (r< 0.5) terjadi di Sumatera Selatan, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, NTB dan NTT. Hal ini menyebabkan rendahnya akurasi hasil prediksi TRMM di Indonesia pada periode Maret-April-Mei (MAM) Tingginya akurasi prediksi curah hujan (TRMM) pada musim JJA dipengaruhi oleh kuatnya intensitas El Nino yang dalam fase pematangan (mature phase)sedangkan rendahnya prediksi TRMM pada musim MAM disebabkan oleh melemahnya ENSO sehingga sulit untuk memprediksi curah hujan pada musim ini (spring barrier).

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: SST Pasifik Tropik, TRMM, prediksi curah hujan, ENSO, CCA, EOF
Subjects: Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan > Sains Teknologi Atmosfer > Perubahan Iklim
Divisions: LAPAN > Deputi Penginderaan Jauh
Depositing User: - Aullya -
Date Deposited: 24 Sep 2023 10:47
Last Modified: 24 Sep 2023 10:47
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/19687

Actions (login required)

View Item
View Item