Analisis parameter Monsun, Enso, Dipole Mode dan MJO sebagai precursor iklim

Makalah ini utamanya membahas dampak fenomena iklim global, seperti MonsunENSO, Dipole Mode, dan MIO terhadap perubahan iklimkhususnya curah hujan di IndonesiaAda empat pokok permasalahan yang akan kami bahas dalam makalah ini, yakni; (1)Adakah osilasi lain yang perlu dikaji lebih lanjut, selain fenomena Monsun, (2). Perlukah kita kita memodelkan data indeks iklim global(3). Precursor apa yang dapat dijadikan acuan dalam "mengintip datangnya bencana atmosfer di masa mendatang dan (4)Adakah cara mudal/sederhana yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi bila awal musim penghujan/kemarau di Indonesia?Satu hal yang perlu dicatat disini adalah fenomena tersebut tidaklah berdiri sendiri, kadang kala mereka saling menguatkankadang kala pula saling melemahkan, seperti yang terjadi di tahun 1997 dan 1998Hasil analisis indeks data iklim global (Monsun, ENSO, Dipole Mode, dan MJO) rata-rata bulanan sejak Januari 1979 hingga Desember 2008 menunjukkan bahwa fenomena Monsun tetap saja yang paling dominan Sementara ENSO dan Dipole Mode, dan juga kombinasi keduanya, yakni hasil kali silang antara parameter SST Nino 3.4 dan DMI menunjukkan variabilitas yang relatif tinggihampir menyamai asilasi Monsun. Osilasi "baru inilah yang kiranya dapat digunakan sebagai precursor akan terjadinya anomali (penyimpangan) perubatan iklimkhususnya curah hujan di Indonesia di masa mendatang.