Pengendalian dokumen sampai rekaman in-aktif untuk modifikasi/ perawatan PRSG berdasarkan GSR-3 IAEA

Pengendalian dokumen sampai rekaman in-aktif untuk modifikasi/ perawatan PRSG berdasarkan GSR-3 IAEA. Akan dilakukan amandemen terhadap Program Jaminan Mutu Pusat Reaktor Serba Guna PRSG, setelah keluarnya Peraturan Ka-Bapeten (2009) yang mengatur tentang penerapan GSR-3 IAEA pada setiap pemegang lisensi operasi fasilitas nuklir. GSR-3 IAEA terdiri dari 6 kriteria atau 26 sub-kriteria, termasuk kriteria penanganan dokumen rekaman sampai in-aktif. Pada saat dilakukan tindak - perbaikan pada modifikasi / perawatan PRSG dapat ditemukan bahwa dokumen-rekaman yang tersimpan mungkin tidak sesuai dengan kondisi akhir instalasi tersebut. Sehingga sulit dilakukan perbaikan. Ini mengakibatkan kerugian bahkan dapat menimbulkan kecelakaan terhadap keselamatan. Padahal sistem penanganan dokumen harus menjamin bahwa dokumen sesuai dan mampu telusur sehingga mudah ditemukan untuk digunakan. Rekaman seharusnya unik, orisinil dan terstandard dan berada pada lingkungan yang diaktifkan , bebas dari kemungkinan: banjir, bencana alam dan kebakaran serta gangguan pengerat binatang. Pada pedoman GS-G-3.1: 2006 IAEA yang merupakan pedalaman ekstraksi pada GSR-3 IAEA khusus tentang pengendalian dokumen bentuk rekaman fisik lebih diarahkan dalam bentuk digitalisasi (paperless) yang dikelola oleh Sistem Manajemen Dokumen Elektronik (SMDE). SMDE memungkinkan penelusuran dokumen rekaman lebih cepat, namun rekaman lebih mudah rusak, hilang atau rentan terhadap campur tangan pihak yang tidak berkepentingan. Perusakan terhadap SMDE yang merugikan pihak lain adalah pelanggaran terhadap UU No.11/2008 tentang Inormatika dan Transaksi Elektronika.