Pemodelan non standar Kurva Cahaya Microlensing: memperoleh interpretasi fisis dari Sistem Pelensaan OB 130723

Peristiwa pelensaan gravitasi mikro adalah salah satu fenomena dari pengaruh benda masif (pelensa) yang mampu mendefleksikan cahaya dari objek terang yang berada di belakang pelensa (sumber). Peristiwa tersebut dapat menghasilkan citra majemuk dan mengalami penguatan intensitas dibandingkan intensitas sumber Sudut pisah antara citra-citra yang terbentuk dengan sumber sangat kecil (orde 10 derajat) untuk dapat terpisahkan jika dilihat oleh teleskop landas Bumi. Sehingga kita hanya dapat mengamati perubahan intensitas cahaya sebagai fungsi dari waktu yang disebut kurva cahaya pelensaan gravitasi mikro Secara umum kurva cahaya dari peristiwa pelensaan gravitasi mikro dapat dimodelkan dengan Model Standar Kurva Cahaya, yang memiliki tiga parameter yaitu epoch, skala waktu, dan parameter dampak Model juga dikenal sebagai model Point Source Point Lens (PSPL)yang mana lensa dan sumber dianggap sebagai titik massa. Kecuali, jika ada informasi tambahan seperti model kinematika galaksi dan fungsi massa bintang di Galaksi Bima Sakti, kita akan mengalami kesulitan untuk memperoleh properti fisis dari lensa dan sumber. Hal tersebut membuat sulitnya melakukan interpretasi fisis yang tepat dari sistem pelensa-sumber. Untuk mengatasi masalah ini, sangat direkomendasikan untuk penggunaan dan pengembangan model kurva cahaya non-standard. Kami akan menyajikan studi sebuah model kurva cahaya dan implementasi model-model untuk satu set data fotometri event OB 130723 yang berasal dari pengamatan oleh tim Observational Gravitation Lensing Experiment (OGLE).