Menguji hasil prediksi ASAPS dengan hasil pengamatan

Salah satu keluaran perangkat lunak ASAPS (Advanced Stand Alone Prediction System) yaitu penjadwalan frekuensi komunikasi radio HF, diuji menggunakan data komunikasi radio antara. Manado (1.45° LU, 124.75° BT) - Sumedang (6.5° LS, 107.47° BT) yang berupa data oblique sounding pada bulan Mare 1998. Pengujian dilakukan dengan membandingkan hasil prediksi dan hail pengamatan untuk kemungkinan keberhasilan >90% dan 50%-90% untuk lintasan IF dan 2F. Hasilnya adalah bahwa pada bulan tersebut pada sing hari frekuensi maksimum hasil prediksi pada umumnya mendekati hail pengamatan (lebih rendah sekitar 1.5 MHz), sedangkan pada malam hari perlu dikoreksi dengan menambah 7 MHz untuk lintasan IF dan 4.5 MHz untuk lintasan 2F. Frekuensi minimum untuk kemungkinan keberhasilan >90% hasil prediksinya lebih rendah dibandingkan hail pengamatan, sedangkan untuk kemungkinan keberhasilan 50%-90% sebaliknya, hail prediksi lebih besar dari hasil pengamatan, schingga koreksi yang harus dilakukan terhadap frekuensi minimum hasil prediksi selain tergantung waktu (sing dan malam) juga tergantung persentase kemungkinan keberhasilannya.