Rekontruksi tomografi kerapatan elektron ionosfer berbasis pengamatan GRBR di Indonesia

GRBR (GNU-Radio Beacon Receiver) untuk pengamatan TEC dan Sintilasi lonosfer dikembangkan di Indonesia sejak tahun 2010 merupakan kerjasama penelitian LAPAN dengan RISH Universitas Kyoto GRBR dioperasikan di ekuator bertempat di Kototabang (0.2°S100.32 T)Pontianak (0.05°S109.25 Tomohon (1.21 U124.49 T)and Biak (1.08°S136.05 T)serta di pulau Jawa bertempat di Sumedang (6.91°S, 107.84 T)Yogyakarta (7.68 S110.26 ) and Watukosek (7.34°S, 112.65°T)Baru-baru ini telah dilakukan pengamatan berbasis campaign di pulau Jawa guna memperoleh TEC ionosfer berbasis data beacon untuk merekonstruksikan kerapatan elektron ionosfer Tiga penerima yang dioperasikan di Pameungpeuk (7.63°S, 107.69 T Sumedang dan Indramayu (6.35°S, 107.96 T) menerima sinyal dari satelit LEO dengan orbit polar guna memperoleh TEC secara bersamaan di tiga lokasi tersebut.Data yang diperoleh digunakan untuk merekonstruksi tomografi kerapatan elektron ionosfer dengan menggunakan teknik rekonstruksi aljabar (ART) sederhana dan dibandingkan dengan profil vertikal ionosfer dari model IRI-2012 untuk lintang yang berbeda, dan juga dengan pengamatan ionosonda Makalah ini mendiskusikan algoritma dan data yang digunakan untuk implementasi ART Hasil awal rekonstruksi tomografi menunjukkan profil vertikal kerapatan elektron dengan nilai maksimum hingga sekitar 5-8x10¹el/cm³.