Gendro Keling (2011) Latar Belakang Alih Fungsi Stas Jun Kereta Api Willem I Menjadi Museum Kereta api Ambarawa. Forum Arkeologi, 24 (2). pp. 95-102. ISSN 0854-3232
134 - Published Version
Download (26kB)
Abstract
Ambarawa memiliki hubungan yang erat dalam kaitannya dengan sejarah perjuangan kemerdekaan. Stasiun Willem I yang pada perkembangan selanjutnya beralih fungsi menjadi Museum Kereta Api Ambarawa merupakan pusat transportasi strategis dan ramai pada masa lalu yang menghubungan 3 (tiga) daerah militer di Jawa tengah yaitu: Semarang, Salatiga, dan Magelang. Stasiun Willem I terletak di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Saat ini Stasiun Willem I masih kokoh berdiri, tetapi mengalami perubahan fungsi menjadi Museum Kereta Api Ambarawa. Alih fungsi itu sekaligus menunjukan bahwa Stasiun Willem I mempunyai nilai sejarah yang penting dengan kota Ambarawa dan merupakan monument sejarah transportasi modern di Indonesia. Perubahan Stasiun menjadi museum juga tidak lepas dari perkembangan kota Ambarawa setelah pendudukan Belanda berakhir di Indonesia, hal ini terlihat dengan adanya mobilitas kota-kota di Jawa yang mengalami perubahan. Beberapa tinggalan sejarah kota Ambarawa masih dapat disaksikan hingga sekarang, sekaligus menjadi sebuah kesatuan yang melatari kawasan Museum Kereta Api Ambarawa. Keberadaan tinggalan Kolonial itu memunculkan ide pemerintah daerah Jawa Tengah untuk menjadikan Ambarawa sebagai tujuan wisata sejarah dengan membangun monumen transportasi di Jawa yaitu Museum Kereta Api Ambarawa.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kereta Api, Museum, Kolonial Belanda |
Subjects: | Social and Political Sciences > Archaeology |
Divisions: | OR_Arkeologi_Bahasa_dan_Sastra |
Depositing User: | Anak Agung Ayu Trisnadewi |
Date Deposited: | 05 Aug 2023 12:48 |
Last Modified: | 05 Aug 2023 12:48 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/19277 |