Embung di Nusa Tenggara Timur: konsep, problem dan prospeknya

Wahyu, Widiyono (2011) Embung di Nusa Tenggara Timur: konsep, problem dan prospeknya. Limnotek : Perairan Darat Tropis di Indonesia, 18 (2). pp. 110-119. ISSN 2549-8029

[thumbnail of Jurnal_Wahyu Widiyono_Puslit Biologi_110-119_2011.pdf]
Preview
Text
Jurnal_Wahyu Widiyono_Puslit Biologi_110-119_2011.pdf

Download (273kB) | Preview

Abstract

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal sebagai daerah yang hampir sepanjang tahun menghadapi krisis air, dengan musim hujan terjadi dalam periode pendek, dan musim kemarau terjadi pada periode yang panjang. Kondisi topografi umumnya berbukit-bukit dan hanya beberapa bagian dari wilayah tersebut berupa dataran. Konsekuensi kondisi di atas adalah terbentuknya ekosistem savana dengan spesies flora dan fauna endemik. Untuk mengantisipasi masalah kekurangan air, Pemerintah NTT membangun ‘embung’, yaitu waduk buatan untuk menampung air surplus di musim hujan dan menggunakannya selama defisit air di musim kemarau. Sejumlah 350 'embung' dibangun oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat sejak tahun 1982 hingga 2010. Permasalahan ‘embung’ meliputi rendahnya pengelolaan, penggunaan dan penutupan lahan, tingginya air limpasan dan erosi, longsor, keretakan bendungan, serta inefisiensi penggunaan air. Untuk mengembangkan dan mempertahankan 'embung' dibutuhkan pengelolaan terpadu, yaitu pengelolaan biofisika daerah tangkapan, penyimpanan dam, penggunaan air, serta agronomi dan manajemen sosial yang dilakukan secara efisien.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: 'embung', Krisis air, Manajemen terpadu.
Subjects: Natural Resources & Earth Sciences > Limnology
Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 13 Jul 2023 04:12
Last Modified: 13 Jul 2023 04:12
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/19248

Actions (login required)

View Item
View Item