Pengetahuan dan sikap remaja tentang protokol kesehatan di masa new normal

Pendahuluan: pada tanggal 11 Maret 2020, World Health Organisation (WHO) menyatakan bahwa Covid-19 sebagai penyakit pandemi di seluruh dunia. Jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia setiap harinya mengalami peningkatan. Pemerintah Indonesia menggunakan istilah Pembatasan Kegiatan Masyarakat dan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk mengurangi peningkatan kasus Covid-19. Namun sejak awal Juni 2020, Pemerintah Indonesia mulai melonggarkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dan Pembatasan Sosial Berskala dan berharap masyarakat mengadopsi kebiasaan baru yang lebih dikenal dengan new normal. Penerapan protokol kesehatan guna pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 terutama pada remaja memerlukan pemahaman dan pengetahuan yang baik sehingga remaja bisa bersikap yang positif terhadap protokol kesehatan guna mengurangi penularan Covid-19.
Tujuan: Mengetahui ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja tentang protocol kesehatan di masa new normal.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi melalui pendekatan cross-sectional. Cara pengambilan sampel dengan probability sampling dengan simple random sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 191 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Spearman Rho.
Hasil: Hasil analisis didapatkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan dengan kategori baik yaitu 56%, sebanyak 52,9% responden memiliki sikap dengan kategori baik tentang protokol kesehatan di masa new normal. Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja tentang protokol kesehatan di masa new normal dengan p value< 0,001 dan nilai r = 0,730 yang artinya kekuatan hubungannya termasuk kategori kuat.
Simpulan: Terdapat hubungan positif antara pengetahuan dengan sikap remaja tentang protocol kesehatan di masa new normal di SMK PGRI 3 Denpasar.