Analisis transien pompa pengisi ketel

Priyono, Sutikno (1994) Analisis transien pompa pengisi ketel. In: Proceedings Seminar Sains dan Teknologi Nuklir PPTN-BATAN, 7-9 Februari 1994, Bandung.

[thumbnail of Prosiding_Priyono Sutikno _Institut Teknologi Bandung_1994.pdf]
Preview
Text
Prosiding_Priyono Sutikno _Institut Teknologi Bandung_1994.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Turbine load rejection merupakan pembuangan beban turbin dan salah satu penyebab adanya pem-by-pass-an pada PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) yang dilakukan dengan cara mengalihkan uap panas lanjut yang seharusnya diekspansi dari turbin uap, tetapi dialihkan langsung ke dalam kondensor. Sesaat turbine load rejection dilakukan, maka keadaan transien segera terjadi. Salah satu bagian yang paling kritis pada kondisi transien ini adalah pompa pengisi ketel (boiler feed pump = BFP). Bahaya kavitasi bisa terjadi bila ΔH max (penurunan NPSH ₐᵥₐᵢₗₐᵦₗₑ) melampaui batas kritis yang diizinkan. Selama ini, pendekatan yang digunakan untuk menganalisis keadaan ini adalah dengan mengasumsikan bahwa temperatur dari kondensat yang memasuki deaerator adalah konstan.Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan yang lebih realistis, yaitu temperatur kondensat yang memasuki deaerator berubah sebagai fungsi waktu. Penurunan tekanan dan temperatur deaerator, waktu sehingga kondensat yang ada di dalam hot well condensor memasuki deaerator serta waktu keadaan transien telah dapat diramalkan. Penurunan entalpi dan tekanan di bagian isap dari BFP menjadi masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini. Fungsi matematik di disertakan untuk lebih menjelaskan permasalahan. Selain kejadian di atas kerusakan dapat terjadi pada tray-stack di deaerator dan kerusakan struktur di dalam bagian deaerator PLTU terjadi pada saat perubahan beban (transien load operation) dari turbin uanp utama. Kerusakan ini terjadi oleh karena beberapa sebab, antara lain karena perkiraan perbedaan tekanan sepanjang tray stack yang terlalu kecil. Dan kesalahan pemilihan ukuran saluran penyeimbang tekanan yang menghubungkan antara tangki penyimpanan air dan bagian daearator. Kedua hal di atas merupakan penyebab utama dari kegagalan deaerator dan dapat mengakibatkan kegagalan sistem. Dengan demikian, kriteria desain dari penyeimbang tekanan dan tray stack serta peralatan di sekitarnya perlu diperhatikan pada operasi pembuangan beban cepat (rapid load rejection) dari turbin. Di bawah pengaruh operasi pembuangan beban cepat tersebut, tekanan turun sehingga dapat menyebabkan flashing ( penguapan cepat akibat turunnya tekanan) dari air saturasi, dan dapat menyebabkan air yang tersimpan di dalam tangki (storage tank) terbawa ke atas melalui penyeimbang tekanan dengan kemungkinan terjadi banjir pada bagian deaerator. Hal ini dapat terjadi jika desain penyeimbang tekanan tidak memperhatikan operasi transien pada saat merancang/menentukan ukuran penyeimbang tekanan tersebut.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Turbin, Pompa, Pembangkit listrik tenaga uap
Subjects: Energy > Electric Power Transmission
Energy > Electric Power Production
Divisions: OR Kebumian dan Maritim > Limnologi_dan_Sumber_Daya_Air
Depositing User: - Rahmahwati -
Date Deposited: 25 Jun 2023 03:42
Last Modified: 04 Jan 2024 03:51
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/18852

Actions (login required)

View Item
View Item