Faktor imbuhan air kolam perikanan

Tjandra Chrismadha and Peter E. Hehanussa and Gadis Sri Haryani (2008) Faktor imbuhan air kolam perikanan. In: Prosiding Seminar Nasional Limnologi IV, IPB International Convention Center, Bogor.

[thumbnail of Prosiding Seminar Nasional Limnologi_Tjandra Chrismadha_335-350_2008.pdf]
Preview
Text
Prosiding Seminar Nasional Limnologi_Tjandra Chrismadha_335-350_2008.pdf

Download (292kB) | Preview

Abstract

Kolam perikanan berpotensi untuk mendukung program konservasi sumber daya air. Hal ini didasarkan pada karakteristik kolam yang merupakan cekungan lahan berisi air dan berfungsi sebagai retensi air di daratan. Meskipun luasan unitnya relatif kecil, namun karena jumlahnya sangat banyak luas kolam perikanan secara keseluruhan sangat besar. Pemanfaatan kolam perikanan untuk kegiatan konservasi sumber daya air dapat mereduksi konflik kepentingan karena kolam perikanan juga merupakan sarana kegiatan ekonomi masyarakat, bahkan kegiatan konservasi tersebut dapat dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Kajian fungsi imbuhan air kolam perikanan di Kabupaten Bogor telah dilakukan melalui pendekatan kesetimbangan air (‘water balance’) dan ‘pipa infiltrasi’. Hasil kajian memperlihatkan lajuimbuhan air kolam perikanan sangat bervariasi tergantung dari berbagai faktor . Laju imbuhan tertinggi mencapai lebih dari 8.500 mm/hari, terutama pada kolam-kolam yang baru dibangun. Beberapa faktor yang telah terungkap mempengaruhi laju imbuhan air kolam perikanan adalah sebagai berikut:a) Desain konstruksi kolam dengan preferensi kolam tanah untuk kapasitas imbuhan yang lebih baik; Hasil uji coba memperlihatkan bahwa penggunaan tembok untuk memperkuat dinding kolam menurunkan angka resapan air kolam lebih dari 50%. b) Kedalaman kolam atau tinggi muka air kolam yang berkaitan dengan tekanan hidrostatis yang tinggi bagi daya dorong infiltrasi air ke dasar kolam; Hasil uji coba memperlihatkan pola peningkatan laju infiltrasi air kolam sejalan dengan naiknya tinggi muka air kolam membentuk model hubungan eksponensial. c) Umur kolam yang berkaitan dengan siklus musim tanam ikan, dimana laju imbuhan cenderung menurun pada kolam yang lebih tua; Fenomena ini dapat diasosiasikan dengan dua faktor: yang pertama adalah tingkat kejenuhan tanah yang meningkat sehingga kurang mampu mengakomodasi laju penetrasi air ke dasar kolam; dan yang kedua penimbunan bahan organik sisa pakan dan metabolisme ikan di dasar kolam yang terjadi sejalan dengan proses budidaya perikanan. d) Waktu tinggal air di dalam kolam terkait dengan faktor dimensi kolam dan laju air masuk ke kolam. Hasil uji coba memperlihatkan kecenderungan imbuhan air lebih efektif pada luasan kolam yang lebih kecil, serta debit masukan air yang lebih besar. e) Akumulasi bahan organik di dasar kolam; Hubungan pengaruh endapan bahan organik terhadap laju infiltrasi air kolam terlihat nyata pada kolam-kolam stagnan pemeliharaan ikan gurami dan ikan campuran (gurami dan mas), dimana akumulasi bahan organik yang terjadi sejalan dengan umur kolam cenderung menghambat laju infiltrasi air di kolam-kolam tersebut

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: konservasi sumber daya air;air kolam perikanan
Subjects: Natural Resources & Earth Sciences > Hydrology
Natural Resources & Earth Sciences > Limnology
Divisions: OR Kebumian dan Maritim > Limnologi_dan_Sumber_Daya_Air
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 31 Aug 2023 04:54
Last Modified: 31 Aug 2023 04:54
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/18795

Actions (login required)

View Item
View Item