Pemberian air rebusan daun salam (Syzygium polyanthum) dapat menurunkan kadar kolesterol pada lansia dengan hiperkolesterolemia

Widiyono, Widiyono and Atik, Aryani and Vitri Dyah, Herawati (2021) Pemberian air rebusan daun salam (Syzygium polyanthum) dapat menurunkan kadar kolesterol pada lansia dengan hiperkolesterolemia. Holistik: Jurnal Kesehatan, 15 (1): 5. pp. 39-47. ISSN 1978-3337

[thumbnail of Jurnal_Wiidiyono_Universitas Sahid Surakarta_2021-5.pdf]
Preview
Text
Jurnal_Wiidiyono_Universitas Sahid Surakarta_2021-5.pdf - Published Version

Download (382kB) | Preview

Abstract

Pendahuluan: kadar kolestrol total akan meningkat secara bertahap seiring bertambahnya usia. Pada lansia,
kolesterol yang tidak terkontrol akan menjadi berbagai faktor risiko penyakit yang mengancam jiwa seperti stroke
dan penyakit kardiovaskuler. Mencermati dampak buruk dari hiperkolesterolemia maka diperlukan intervensi yang tepat. Mengatasi hiperkolesterolemia dapat dilakukan dengan pengunaan terapi komplementer herbal berupa pemberian air rebusan daun salam. Daun salam juga mengandung quercetin, yaitu Flavonoid yang berperan dalam antioksidan kuat karena mampu mencegah oksidasi LDL (Low Density Lipoprotein). Flavonoid juga dapat mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah. Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian air rebusan dalam salam terhadap penurunan kadar kolesterol lanisa yang mengalami Hipercholesterolemia. Metode: penelitian quasy eksperimental dan menggunakan rancangan One Group pretest-posttest design without Control. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan secara purposive sampling. Jumlah sampel penelitiannya 29 partisipan. Kadar kolesterol pada partisipan diukur dengan menggunakan alat cek kolesterol GCU (Glukosa Colesterol Urid acid) yang sudah dikalibrasi dan memiliki akurasi yang baik. Uji statistic yang digunakan yakni uji Paired sample t-test. Adapun pembuatan ramuan daun salam pada setiap dosis pemberian dengan cara; rebus sebanyak 10 lembar daun salam dengan 400ml air hingga tersisa 200ml. 400 ml per hari berikan pagi dan sore dan terapi berlangsung selama 1 bulan penuh dan diakhiri dengan evaluasi pemeriksaan darah dengan GCU. Hasil: menunjukan bahwa ada perbedaan rerata kadar kolesterol yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan rebusan daun salam dengan nilai p value 0,001 yang berarti ada pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar kolesterol. Simpulan: pemberian rebusan air daun salam merupakan terapi komplementer herbal yang murah, mudah, dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun dan merupakan tindakan non-invasif. Intervensi ini diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai metode terapi non farmakalogi dalam mengatasi hiperkolesterolemia pada lansia.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Hiperkolesterolemia, Terapi komplemeter, Daun Salam (Syzygium polyanthum), Lansia
Subjects: Medicine & Biology > Immunology
Medicine & Biology > Pharmacology & Pharmacological Chemistry
Depositing User: - Elfrida Meryance Saragih
Date Deposited: 03 Jul 2023 05:46
Last Modified: 03 Jul 2023 05:46
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/18726

Actions (login required)

View Item
View Item