Solikin, Solikin and Matius Sakundarno, Adi and Septo Pawelas, Arso (2020) Pencegahan Kejadian Ventilator-Associated Pneumonia (VAP) dengan Kepatuhan Pelaksanaan Bundle: Literature Review. Holistik: Jurnal Kesehatan, 14 (3): 5. pp. 354-368. ISSN 1978-3337
Jurnal_Solikin_Universitas Diponegoro_2020-5.pdf - Published Version
Download (402kB) | Preview
Abstract
Pendahuluan: Pasien yang mengalami penyakit kritis dan menggunakan ventilator mekanik di ICU mempunyai
peningkatan resiko untuk mengalami ventilator associated pneumonia (VAP) yang merupakan penyebab utama
morbiditas dan mortalitas di ICU serta menyebabkan pemanjangan lenght of stay dan peningkatan biaya rumah
sakit.
Tujuan: Untuk melakukan review literature terkini sehubungan dengan VAP terutama terkait dengan penyebab,
faktor resiko, pathogenesis, pencegahan, deteksi dini dan diagnosis, serta pemberian antibiotik pada pasien
dengan VAP. Di ahir artikel ini akan disampaikan kesimpulan yang dapat digunakan praktisi sebagai panduan di
klinis.
Metode: Desain yang digunakan adalah literature review, artikel dikumpulkan menggunakan mesin pencarian
antara lain (Clinicalkey) 27 artikel, (Cochrane) 25 artikel, (Medline) 17 artikel dan (Pubmed) 19 artikel. Dari
kriteria inklusi artikel yang telah ditentukan, ditemukan 7 artikel dari 88 yang sesuai dengan intervensi yang
berbeda. Hasil: Pencegahan kejadian VAP di rumah sakit menggunakan intervensi multimodal, yang mana salah satunya
berupa penerapan bundle pencegahan VAP, dapat dengan efektif menurunkan kejadian VAP di rumah sakit.
Pemeriksasan kultur saluran nafas bawah perlu dilakukan kepada semua pasien sebelum pemberian terapi
antibiotik dengan catatan tidak boleh menunda pemberian terapi antibiotik pada pasien kritis. Terapi dini antibiotik
spektum luas dengan dosis yang tepat dapat memaksimalkan kemanjuran antibiotik dan luaran pasien VAP di
ICU. Kombinasi antibiotik harus digunakan dengan bijaksana untuk mengobati VAP karena pathogen tertentu
untuk meningkatkan harapan hidup pasien dengan infeksi berat terutama yang mengalami shok sepsis. Hasil
kultur yang negatif juga dapat digunakan untuk menghentikan terapi antibiotik pada pasien yang dilakukan kultur
tanpa perubahan antibiotik dalam 72 jam terahir. Tim kesehatan harus mempertimbangkan perlunya deeskalasi
antibiotik berdasarkan hasil kultur dan respon klinik pasien.
Simpulan: Bundle pencegahan VAP yang menerapkan intervensi multimodal efektif menurunkan kejadian VAP
di rumah sakit. Pemeriksasan kultur saluran nafas harus dilakukan kepada semua pasien sebelum pemberian
terapi antibiotik. Terapi dini antibiotik spektum luas dapat memaksimalkan kemanjuran antibiotik dan luaran
pasien VAP di ICU.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | VAP; Pasien; ICU; Morbiditas; Mortalitas; Bundle |
Subjects: | Health Resources > Health Services Medicine & Biology > Clinical Medicine Medicine & Biology > Pathology |
Depositing User: | - Elfrida Meryance Saragih |
Date Deposited: | 21 Jun 2023 03:31 |
Last Modified: | 21 Jun 2023 03:31 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/18662 |