Asep Badrujamaludin and Tria Firza Kumala (2019) Penerapan introduction, situation, background, assessment and Recommendation (ISBAR) untuk komunikasi efektif antara perawat dan dokter di rumah sakit umum daerah Cibabat kota Cimahi. Holistik: Jurnal Kesehatan, 13 (4): 6. pp. 306-317. ISSN 1978-3337
Jurnal_Asep Badrujamaludin_STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi_2019-6.pdf - Published Version
Download (721kB) | Preview
Abstract
Kesalahan dalam komunikasi adalah penyebab utama peristiwa yang dilaporkan ke Komisi Bersama Amerika Serikat antara 1995 dan 2006 yaitu dari 25000-30000 kejadian buruk yang dapat dicegah menyebabkan cacat permanen 11% kejadian buruk ini adalah karena masalah komunikasi yang berbeda 6% dan juga karena tidak memadai tingkat keterampilannya. Di Indonesia data tentang kejadian tidak diharapkan (KTD) apalagi kejadian nyaris cedera (KNC) masih langka, namun di lain pihak terjadi peningkatan tuduhan “malpraktek”, yang belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir. Sasaran keselamatan pasien, unsur yang utama dari layanan asuhan ke pasien adalah komunikasi efektif.RSUD Cibabat menggunakan komunikasi SBAR dalam komunikasi dengan dokter, tapi masih ada unsur kurang dalam komponen mengenalkan diri perawat saat menelpon dokter Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan keefektifan komunikasi ISBAR sebagai komunikasi efektif antara perawat dan dokter Metode: Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 79 perawat untuk survey ruang ICU dan rawat inap dan 45 perawat untuk observasi di ruang ICU dan rawat inap. Questioner di berikan kepada responden survey dan lembar observasi di berikan kepada tim Supervisor rumah sakit dengan melihat langsung komunikasi yang dilakukan. Data yang terkumpul di analisa dengan distribusi frequency dari hasil survey dan observasi dan kemudian data observasi di lakukan uji statistik untuk melihat keefektifan dengan Uji Wilcoxon Hasil: Hasil penelitian didapatkan untuk Survey ditemukan bahwa peningkatan dari dari 80% menjadi 93,3%. (ICU) dan 78,1 % menjadi 87,5% (Rawat inap) dari komponen komunikasi Introduction; menyebutkan nama. Hasil observasi Introduction; menyebutkan nama dari komunikasi ISBAR terjadi peningkatan signifikan dari 57,1 % menjadi 100% (ICU) dan dari 20,8% menjadi 79,2 % (Rawat inap). Uji hasil test wilcoxon ditemukan dari hasil observasi di ruang ICU dengan nilai 0,003 (p< 0.05) dan di ruang rawat inap dengan nilai 0,00 (p< 0,05) untuk aspek introduction. Sehingga dari penelitian ini disimpulkan bahwa Komunikasi ISBAR lebih efektif untuk diterapkan dari pada komunikasi SBAR dalam hal komponen Menyebutkan nama di aspek Introduction Simpulan: penelitian ini menyimpulkan bahwa Komunikasi ISBAR lebih efektif untuk diterapkan dari pada komunikasi SBAR dalam hal komponen menyebutkan nama di aspek Introduction. Sehingga komunikasi ISBAR bisa jadikan standard komunikasi untuk RSUD Cibabat Khususnya dan Rumah sakit lain pada umumnya.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ISBAR, Komunikasi, Efektif, Perawat dan dokter; Rumah sakit |
Subjects: | Health Resources > Health Services Health Resources > Health Care Needs & Demands Health Resources > Data & Information Systems |
Depositing User: | - Elfrida Meryance Saragih |
Date Deposited: | 23 Jun 2023 09:04 |
Last Modified: | 23 Jun 2023 10:08 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/18571 |