Asli Purba (2009) Analisis dan pemetaan tingkat kontaminasi di dalam hot cell ZG-107 IRM dalam rangka dekontaminasi. Proceeding seminar nasional daur bahan bakar 2009: B8. pp. 1-4. ISSN 1693-4687
15 Proceeding_Asli_BATAN_2009.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
Abstract
Hot cell ZG-107 adalah ruangan dimana di install alat mikroskop optik yang dapat digunakan untuk memeriksa struktur mikro bahan radioaktif baik bahan bakar nuklir maupun bahan struktur reaktor. Pada alat tersebut tersedia juga alat uji kekerasan mikro. Setelah sekian lama digunakan untuk memeriksa bahan radio aktif maka permukaan dinding bagian dalam hot cell ini telah terkontaminasi oleh zat radioaktif. Dan alat mikroskopoptik yang di install itu memerlukan pemeliharaan seperti. penggantian spare parts, setting alat dll. Untuk melakukan pemeliharaan alat tersebut maka personel yang melaksanakan pemeliharaan perbaikan harus masuk kedalam hot cell tersebut. Sebelum personel tersebut boleh masuk maka tingkat paparan, kontaminasi permukaan dinding dan kontaminasi udara didalam hot cell ZG-107 itu harus diturunkan terlebih dahulu (dekontaminasi). Untuk tujuan tersebut maka dilakukan analisis dan pemetaan kontaminasi didalam hot celI ZG-107 agar diketahui tingkat kontaminasinya. Untuk itu maka dilakukan pengukuran paparan radiasi, kontaminasi permukaan dankontaminasi udara. Metoda pengukuran dan analisis yang dilakukan adalah kombinasi dari test usap, dust test dan stickdetektor. Lokasi pencuplikan dipilih pada titik-titik dimana potensi kontaminasi/ radiasi paling tinggi terjadi. Pada tahap persiapan dekontaminasi, pencuplikan dilakukan dengan bantuan manipulator dan pada tahap dekontaminasi dilakukan oleh personel pelaksana dekontaminasi. Hasil analisis dan pemetaan menunjukkan bahwa kombinasi metoda pengukuran paparan radiasi, test usap (smear test) dan pengukuran kontaminasi udara (dust test) dapat digunakan untuk mengetahui dan mengukur tingkat kontaminasi zat radioaktif didalam hot cell ZG-107. Hal ini dapat dilihat dari perubahan/penurunan kontaminasi pada tahap remote dekontaminasi darisemula a=1.583 Bq/c㎡ menjadi 0.004 Bq/c㎡ dan B=3033.248 Bq/c㎡ menjadi 15,799 bq/c㎡ dan pada tahap dekontaminasi menjadi ttd dan B = 0.918 Bq/c㎡(lebih rendahdari MPC) sehingga personil perbaikan diperbolehkan masuk kedalam hot cell melaksanakan pekerjaannya. Selain itu analisis dengan gamma spektrometri dan alpha spektrometri perlu dilakukan untuk mengetahui kandungan unsur-unsur pada zat kontaminan terutama produk fissi yang beracun/berbahaya bagi kesehatan/keselamatan pelaksana dekontaminasi.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Operasi dan Pemeliharaan Reaktor > Pemeliharaan Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Operasi dan Pemeliharaan Reaktor > Pemeliharaan Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Teknologi Reaktor > Instrumentasi dan Kendali Reaktor Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Teknologi Reaktor > Instrumentasi dan Kendali Reaktor |
Divisions: | BATAN > Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir IPTEK > BATAN > Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir |
Depositing User: | Sdr Atam Ependi |
Date Deposited: | 06 Jul 2023 08:15 |
Last Modified: | 06 Jul 2023 08:15 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/18558 |