Analisis perubahan garis pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah pasca tsunami 2018 berdasarkan citra satelit Sentinel 1 dengan metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS)

Mochamad Arif Zainul, Fuad and Fikri, Hardiansyah and Bambang, Semedi (2022) Analisis perubahan garis pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah pasca tsunami 2018 berdasarkan citra satelit Sentinel 1 dengan metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 27 (3): 5. pp. 304-312. ISSN 0853-7607

[thumbnail of Jurnal_Mochamad Arif Zainul Fuad_Universitas Brawijaya_2022.pdf]
Preview
Text
Jurnal_Mochamad Arif Zainul Fuad_Universitas Brawijaya_2022.pdf - Published Version

Download (714kB) | Preview

Abstract

Bencana alam gempa bumi Palu-Donggala yang terjadi pada tanggal 28 September 2018 menimbulkan bencana tambahan berupa likuifaksi dan Tsunami. Tsunami yang menerjang kawasan peisisir Teluk Palu telah menyebabkan kerusakan yang cukup parah, sehingga mengindikasikan terjadinya perubahan garis pantai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan garis pantai yang tejadi di Teluk Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah sebagai akibat adanya Tsunami. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data citra satelit Sentinel 1 sebelum dan sesudah Tsunami terjadi. Garis pantai pada masing�masing waktu didapatkan dari hasil ektraksi citra satelit Sentinel 1. Analisis perubahan garis pantai menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dengan bantuan tool DSAS dengan analisis perubahan berdasarkan metode Net Shoreline Movement (NSM) yang terintegrasi dengan software ArcGIS. Hasil menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan garis pantai yang cukup signifikan di Teluk Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Perubahan garis pantai yang terjadi berupa kondisi abrasi dan akresi, namun lebih didominasi oleh abrasi. Abrasi tertinggi yaitu - 167,53m terdapat pada transek 309 yang terletak di wilayah Kecamatan Mantikulore, dan untuk nilai abrasi terendahnya bernilai -0.43m terdapat pada transek 242 yang terletak pada wilayah Kecamatan Ulujadi. Sedangkan untuk nilai akresi tertinggi yaitu 47,27m terdapat pada transek 105 yang terletak di wilayah Kecamatan Palu Barat, dan untuk nilai abrasi terendahnya bernilai 0.56m terdapat pada transek 68 yang juga terletak di wilayah Kecamatan Palu Barat. Besarnya perubahan garis pantai yang terjadi di Teluk Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah pasca Tsunami dipengaruhi oleh keterbukaan kawasan pantai terhadap hantaman gelombang, bentuk morfologi Teluk Palu yang lonjong dan menyempit serta adanya peristiwa ground deformation (pergeseran tanah) pada jalur Sesar Palu-Koro.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Tsunami, Perubahan garis pantai, Sentinel-1, DSAS
Subjects: Ocean Sciences & Technology > Physical & Chemical Oceanography
Ocean Sciences & Technology > Marine Geophysics & Geology
Depositing User: - Rulina Rahmawati
Date Deposited: 16 Jun 2023 08:47
Last Modified: 16 Jun 2023 08:47
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/18109

Actions (login required)

View Item
View Item