Ace Setiadhi and Sumantono Kasan and Komaruddin (1989) Efektivitas laboratorium alam PPTN dalam menurunkan aktivitas limbah cair aktif. Proceeding seminar seperempat abad reaktor nuklir mengabdi ilmu pengetahuan dan teknologi: 60. p. 1.
60 Proceeding_Ace_BATAN_1989.pdf - Published Version
Download (218kB) | Preview
Abstract
Sebelum adanya laboratorium pengolahan limbah cair dan perangkat lainnya, termasuk laboratorium alam PPTN, pembuangan limbah cair dengan aktivitas rendah yang dihasilkan oleh setiap laboratorium yang ada di PPTN untuk sementara ditampung dalam tangki yang langsung dibuang ke sungai cikapundung. Karena sifatnya langsung, tidak melalui perlakuan terlebih dahulu, maka aktivitas limbah cair yang dibuang relatif besar. Oleh karena itu untuk menurunkan aktivitasnya dilakukan metode pengenceran (dilution). Tetapi metode penurunan aktivitas melalui pengenceran ini dinilai kurang baik, karena pada dasarnya hanya merupakan manipulasi dari pengecilan konsentrasi. Oleh sebab itu mulai tahun 1986, metode pengenceran diganti dengan peluruhan, bersamaan dengan mulai dipakainya laboratorium limbah cair dan laboratorium alam. Sedangkan mekanisme yang terjadi di laboratorium alam selama peluruhan (decay), berlangsung juga penyerapan oleh organisme air (eceng gondok, kayambang, dsb). Penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penggunaan laboratorium alam tersebut dalam menurunkan aktivitas limbah cair. Metodenya melalui sampling terhadap limbah cair yang masuk dan yang berada dalam kolam alam selama kurun waktu tertentu, juga sampling terhadap organisme air untuk mengukur daya serapnya persatuan waktu.