Kajian kepentingan Indonesia dalam Nuclear Supplier Group (NSG)

Nucklear Supplier Group (NSG) adalah kelompok negara-negara pemasok nuklir yang bertujuan mencegah penggunaan nuklir untuk persenjataan ataupun untuk kegiatan lain yang dapat membahayakan umat manusia dan lingkungannya. Anggota kelompok NSG saat ini terdiri dari 39 negara. Seluruh anggota kelompok merumuskan dan menetapkan tujuan NSG secara bersama dan tujuan tersebut dituangkan dalam pedoman. Upaya pencegahan berkembangnya senjata nuklir dilakukan melalui pengawasan ekspor dengan menerapkan aturan-aturan yang dituangkan dalam dua set pedoman ekspor nuklir dan yang berkaitan dengan nuklir. Pedoman NSG pada umumnya selaras dan saling mengisi dengan perjanjian internasional lainnya seperti NPT, Treaty of Tlatelolco, Treaty of Rorotonga, Treaty of Pelindaba dan Treaty Bangkok yang pada umumnya seluruh perjanjian tersebut bertujuan untuk tidak atau membatasi pengembangan persenjataan nuklir. Indonesia berkepentingan dengan tujuan NSG karena pengembangan nuklir di Indonesia selalu konsisten terhadap tujuan pengembangan nuklir, yaitu untuk tujuan kesejahteraan dan perfamaian dan tidak untuk mengembangkan persenjataan. Tujuan ini terkait dengan keanggotaan Indonesia dalam Non-Proliferetion treaty (N PT) dan The International Atomic Energy Agency (IAEA). Sampai saat ini sikap Indonesia belum menunjukkan kecenderungan menjadi anggota NSG, namun monitoring perkembangan NSG dan evaluasi terhadap sikap nasional atas tujuan NSG perlu terus dilakukan. Factor yang perlu diperhatikan dalam penentuan sikap Indonesia adalah kesinambungan program nuklir di Indonesia dan minat dari negara-negara untuk mendukung tujuan dari NSG yag semakin meningkat.