E.S. Mulyaningsih and H.Karsono and S. Rahmawati and U. Soetisna (1995) (Upaya konservasi benih rekalsitran Matoa (Pometia pinnata) dan rambutan (Nephellium lappaceum). Technical Report. Pusat Peneltian dan Pengembangan Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Cibinong.
Laporan Teknik_Bioteknologi LIPI_E S Mulyaningsih_23-31_1994-1995.pdf
Download (96kB) | Preview
Abstract
Famili Sapindaceae antara lain P. pinnata (matoa) dan N. lappaceum (rambutan), keduanya memiliki benih yang sifat-sifatnya termasuk dalam kelompok benih rekalsitran. Upaya penanganan benih rekalsitran dapat dilakukan antara lain melalui konservasi dalam bentuk axis embrio. Hal yang paling utama dalam konservasi ini adalah manipulasi kadar air benih. Penurunan kadar air axis embrio matoa hingga 21,06% dan rambutan 20,05% daya berkecambahnya masih dapat dipertahankan hingga 80%. Preservasi dengan menggunakan protektan Glyserol (G), Sukrosa (S), G+S dan DMSO dengan konsentrasi tertentu, laju pendinginan 0,3 dan o,5°c/menit serta penahanan pada suhu terminal (-10°c) selama 60 menit masih menunjukkan adanya viabilitas benih, sedangkan jika dilakukan penahanan dalam nitrogen cair (-196°) dengan kadar air axis embrio yang relatif tinggi menyebabkan kerusakan dan laju kemunduran benih tidak dapat dihindari sehingga viabiltas embrio menjadi 0,0 (mati).
Item Type: | Monograph (Technical Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Seeds, Matoa, Pometia pinnata, Rambutan, Nephellium lappaceum, Conservation |
Subjects: | Agriculture & Food > Agronomy, Horticulture, & Plant Pathology |
Depositing User: | - siti Elly |
Date Deposited: | 26 Aug 2023 06:21 |
Last Modified: | 26 Aug 2023 06:21 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/17952 |