Perbandingan penyebaran polusi udara keluaran TAPM di kota Yogyakarta (urban), Sleman (rural) dan Parangtritis (coastal)

Di kota-kota dengan aktivitas pertumbuhan yang pesat, pencemaran udara sudah menjadi hal yang umunt. Meningkatnya jumlah transportasi dan kegiatan industri akan mengakibatkan perubahan keseimbangan ekologi, salah satunya yaitu pencemaran lingkungan termasuk didalamnya masalah pencemaran udara. Di sisi lain, keadaan polusi udara di daerah pedesaan (rural) dan daerah pantai (coastal) relatzf masih lebih baik. Hal ini menarik untuk dijadikan penelitian bagaimana bentuk pola penyebaran polusi udara pada ketiga daerah yang mewakili masing-masing kondisi diatas. Keberadaan polutan dengan konsentrasi yang tinggi di udara akan berdampak negatif terhadap kesehatan manusia, bahkan dapat mengancam jiwa manusia. Tingkat kesadaran masyarakat akan bahaya polusi udara berbanding terbalik dengan perilakunya. Oleh karena itu, masyarakat dituntut kepeduliannya terhadap keberadaan polutan yang semakin hari semakin meningkat dalam mencegah dan mengurangi keberadaan polutan. Pada penelitian penyebaran polusi udara ini kami menggunakan software The Air Pollution Model (TAPM) yang dikembangkan oleh CSIRO-Australia (Hurley, 2002) dan dijalankan pada sistem workstation berbasiskan windows. Software ini dapat digunakan untuk mensimulasikan prediksi meteorologi dan model penyebaran polutan dalam bentuk dua dan tiga dimensi.