Perbandingan curah hujan harian hasil estimasi satelit TRMM dengan observasi permukaan

Penelitian ini utamanya membahas perbandingan curah hujan harian dari satelit TRMM dengan observasi permukaan hasil penakar hujan. Lokasi kajian terdiri dari 5 ibukota provinsi : Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Palembang dan Surabaya. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah: scatter, regresi limier dan korelasi. Hasil analisis menunjukkan, curah hujan harian dari satelit TRMM lebih tinggi dibanding observasi untuk lokasi kajian Medan. Sedangkan lokasi kajian Banda Aceh dan Surabaya, curah hujan observasi umumnya lebih tinggi dibandingkan hasil satelit. Lokasi kajian Pekanbaru dan Palembang memiliki karakteristik yang berbeda, untuk curah hujan rendah ( di bawah 10 mm) curah hujan dari satelit lebih tinggi dibanding observasi dan sebaliknya. Peningkatan curah hujan observasi lebih besar dibanding curah hujan hasil satelit. Curah hujan harian dari satelit mempunyai korelasi yang kuat/sangat kuat (0,63 sampai 0,87) dengan observasi dan mempunyai pola yang hampir sama. Perbedaan nilai curah hujan observasi dengan basil satelit kemungkinan akibat pengaruh dari tiga faktor yaitu: posisi geografis, perbedaan luas grid satelit dengan penampang penakar hujan dan basis perekaman data Yang berbeda.