Analisis keterkaitan antara data anomali EMI. (El-Nino Modoki Index) dengan data anomali SST (Sea Surface Temperature) Nino 4 terhadap perilaku curah hujan di kawasan barat Indonesia (Studi kasus: Banjar Baru, Kalimantan Selatan)

Paper ini utamanya membahas hubungan antara parameter EMI (El-Nino Modoki Index) dengan Suhu Permukaan Laut (SPL) atau lebih dikenal dengan istilah SST (Sea Surface Temperature), tepatnya SST Nino 4 terkait dengan perilaku curah hujan yang tidak normal sepanjang tahun 2010 lalu. Hal ini pentin.g dilakukan mengingat istilah Modoki nampaknya belum begitu familiar di sebagian besar masyarakat kita. Mereka umumnya mengidentikkan musim kering panjang dengan fenomena dan sebaliknya musim basah panjang dengan La-Nina. Ini adalah kondisi El-Nifio normal yang hingga kini sebagian besar masyarakat kita sudah mulai mengenal istilah tersebut. Namun, ada satu istilah baru yang keberadaannya belum begitu familiar di sebagian besar masyarakat kita, yakni istilah La-Niiia Modoki sebagai lawan daripada E1-Nino Modoki. Ini adalah versi baru yang selama ini biasa kita kenal. Atas dasar itulah penelitian ini dilakukan dengan tujuan utamanya selain memberi gambaran yang lebih menyeluruh tentang konsep dasar atau La-Nina Modoki, juga ingin menunjukkan analisis statistik perbedaan antara EMI (El-Nitio Modoki Index) dengan parameter data El-Nirio yang biasa kita kenal, yakni SST Nino 1+2, Nino 3, Nino 3.4, dan khususnya Nino 4, sehingga dapat diketahui sejauh mana keterkaitan antara EMI dengan berbagai indeks El-Nifio di atas. Selain itu, juga ingin ditunjukkan salah satu penerapan data EMI dan Nino 4 terhadap perilaku curah hujan yang terjadi di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, terutama disaat El-Nifio Modoki dan Nifio 4 terjadi secara simultan.