Ignasius D.A. Sutapa and Eka Prihatinningtyas and Irene L.Indalao (2006) Pengaruh kepadatan Myriophyllum sp terhadap jumlah fecal coliform di Situ Cibuntu. In: Prosiding Seminar Nasional Limnologi III, 5 September 2006, Widya Graha LIPI Jakarta.
Prosiding Seminar Nasional Limnologi_Ignasius D.A. Sutapa_234-241_2006.pdf
Download (90kB) | Preview
Abstract
Situ Cibuntu yang terletak di Cibinong, Bogor, telah dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat menangkap ikan dan udang kecil serta untuk keperluan irigasi dan sebagai sumber air minum.Selama hampir setahun ini vegetasi Situ Cibuntu didominasi oleh submersed macrophyte yang bernama Myriophyllum sp. Belum diketahui apakah kehadiran Myriophyllum di Situ Cibuntu tersebut mempengaruhi jumlah bakteri fecal coliform. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh kepadatan populasi Myriophyllum sp terhadap jumlah bakteri indikator, fecal coliform. Sampel berupa air yang diambil dari 3 titik di situ CIbuntu meliputi kepadatan Myriophyllum sp tinggi, kepadatan Myriopphyllum sp rendah dan tidak ada Myriophyllum sp. Sampling dilakukan pada pagi hari. Parameter kimiawi air yang diukur adalah total fosfor, fosfat, COD, DO dan TOC dalam air. Jumlah fecal coliformi dihitung dengan menggunakan metode membrane filter. Selain itu, dilakukan juga penelitian terhadap Myriophyllum yang ditemukan di Situ Cibuntu berupa karakterisasi morfologi. Jumlah bakteri fecal coliform tertinggi ditemukan pada daerah yang memiliki kepadatan Myriophyllum sp tinggi. Total koloni Fecal coliform pada daerah ini lebih dari 500 cfu per 100 ml. Sementara itu, tidak ada perbedaan total koloni Fecal coliform yang nyata di daerah yang jarang ditumbuhi dan tidak ditumbuhi oleh Myriophyllum sp. Kisaran total koloni kedua daerah tersebut 20 hingga 30 cfu per 100 ml. Perbedaan ini disebabkan karena area yang dipadati dengan Myriophyllum mempunyai konsentrasi total organic carbon (65,82 mg/L), chemical dissolved oxygen (19,93 mg/L) dan dissolved oxygen (6,76 mg/L) paling tinggi dibandingkan dengan area yang tidak dipadati Myriophyllum. Hal ini menunjukkan bahwa pada area dengan kepadatan Myriophyllum tinggi, terdapat nutrien dalam konsentrasi tinggi yang dibutuhkan fecal coliform untuk pertumbuhannya. Nutrien ini diduga merupakan hasil metabolisme Myriophyllum. Area dengan kepadatan Myriophyllum tinggi juga merupakan tempat yang cocok bagi ikan,udang maupun siput untuk tinggal. Feses yang dikeluarkan oleh hewan-hewan ini juga dapat merupakan faktor pemicu jumlah fecal coliform ditemukan dalam jumlah tinggi. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kepadatan Myriophyllum sp mempengaruhi jumlah koloni fecal coliform dalam air. Dari hasil ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan jenis interaksi yang terjadi antara keduanya.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Myriophyllum sp, Fecal coliform, Kualitas air |
Subjects: | Natural Resources & Earth Sciences > Limnology Medicine & Biology Medicine & Biology > Microbiology Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control |
Divisions: | OR Kebumian dan Maritim > Limnologi_dan_Sumber_Daya_Air |
Depositing User: | Saepul Mulyana |
Date Deposited: | 07 Jun 2023 07:11 |
Last Modified: | 08 Jun 2023 02:40 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/17465 |