Agung, Riyadi and Agus, Kuswanto (2006) Status Danau Aneuk Laot Pulau Weh Sabang pasca gempa bumi Aceh. In: Prosiding Seminar Nasional Limnologi III, 5 September 2006, Widya Graha LIPI Jakarta.
Prosiding Seminar Nasional Limnologi_Agung Riyadi_320-331_2006.pdf
Download (2MB) | Preview
Abstract
Peristiwa gempa bumi dan tsunami yang telah melanda sebagian besar wilayah pesisir Propinsi Nanggraoe Aceh Darussalam (NAD), P Sabang dan sebagian propinsi Sumatera Utara (Sumut) pada tanggal 26 Desember 2004 menimbukan kerusakan. Dalam satu tahun terakhir telah terjadi penurunan muka air Danau Aneuk laot secara dratis, hal ini kemungkinan besar disebabkan karena terjadi pelebaran rekahan akibat gempa dan pengambilan air oleh PDAM setempat. Dari hasil pengukuran lapangan didapatkan volume air danau berkisar 6.062.211 m3 . Kedalaman maksimum danau 29 meter. Sedangkan pengambilan oleh PDAM sebesar 55.9 l/det, kebocoran yang mengalir sebagai sungai melalui rekahan sebesar 80 l/det, sehingga total kehilangan air mencapai 489,2 m3 /jam. Tingkat influent atau keberadaan mata air semakin lama semakin berkurang, karena sumbernya tertutup oleh sedimentasi. Dari survey geolistrik didapatkan patahan yang merupakan patahan yang searah dengan patahan utama Pulau Weh yaitu berarah NW – SE. Patahan ini juga berpotensi menjadi tempat keluarnya air danau Kualitas air masih aman, pH bersifat basa, 8 – 8,2, dissolved oxygen (DO) dipermukaan 5 mg/l sedangkan di bawah 0.9 mg/l. Tanpa memperhitungkan tingkat influent yang ada, kemungkinan danau Aneuk Laot akan bertahan sampai 517 hari lagi atau kurang dari 2 tahun lagi danau tersebut akan kering.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | Natural Resources & Earth Sciences > Limnology Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control |
Depositing User: | Saepul Mulyana |
Date Deposited: | 05 Jun 2023 04:40 |
Last Modified: | 05 Jun 2023 04:40 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/17423 |