Wahyu, Widiyono (2010) Konservasi daerah tangkapan air ‘embung’ sebagai model antisipasi terhadap perubahan iklim global di kawasan beriklim kering NTT. Limnotek : Perairan Darat Tropis di Indonesia, 17 (1). pp. 1-7. ISSN 2549-8029
Jurnal_Wahyu Widiyono_Biologi_1-7_2010.pdf
Download (204kB) | Preview
Abstract
Untuk menanggulangi keterbatasan air, telah dibangun 334 embung ’kecil’ oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang dapat menampung air 8.318.152 m3, melayani 31.597 keluarga, 105.522 ekor sapi dan pertanian 1.319 ha. Daerah tangkapan air(DTA) embung menghadapi kendala rendahnya tutupan vegetasi,laju aliran permukaan dan erosi yang tinggi, gangguan ternak serta kegiatan pertanian masyarakat di sekitar. Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu wilayah prioritas untuk kegiatan aforestasi/reforestasi dalam rangka proyek pembangunan bersih (CDM; Clean Development Mechanism). Mengingat konservasi DTA merupakan tindakan yang mutlak harus dilakukan dalam mempertahankan fungsi eko-hidrologis embung maka kegiatan ini perlu ditingkatkan peranannya sebagai kegiatan aforestasi/reforestasi dalam rangka mekanisme pembangunan bersih. Berdasarkan luas hutan minimal untuk mendapatkan dana kompensasi melalui program CDM, yakni seluas 0,25 ha maka DTA embung dengan luasan bervariasi antara 3,1 - 43,2 ha; dan sejumlah 334 embung yang tersebar di 14 Kabupaten di NTT dengan luas total daerah tangkapan air 3.281 ha sangat berpotensi digunakan sebagai lahan kegiatan aforestasi/reforestasi.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Natural Resources & Earth Sciences > Geology & Geophysics Natural Resources & Earth Sciences > Limnology Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control |
Depositing User: | Saepul Mulyana |
Date Deposited: | 26 May 2023 07:42 |
Last Modified: | 26 May 2023 07:42 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/17187 |