Haning, Romdiati and Titik, Handayani and Mita, Noveria (2008) Kondisi sosial ekonomi masyarakat dalam konteks bencana alam di Kota Bengkulu. LIPI Press, Jakarta. ISBN 978-979-799-294-1
Buku_Haning_Puslit Oseanografi_2008.pdf - Published Version
Download (12MB) | Preview
Abstract
Kondisi geografis dan geologi Kota Bengkulu rentan terhadap ancaman gempa bumi dan tsunami. Keadaan ini diperparah oleh wilayah pesisir selatan Kota Bengkulu yang telah mengalami degradasi lingkungan, sehingga menjadi daerah yang relatif terbuka dan sangat rawan terhadap ancaman gelombang pasang
dan tsunami. Dari aspek kependudukan dan ekonomi, Kota Bengkulu juga rentan, diindikasikan oleh laju pertumbuhan dan kepadatan penduduk yang tinggi, serta sebagian penduduknya masih hidup dalam kondisi miskin. Tingkat kerentanan masyarakat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap risiko bencana. Penelitian 'Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Dalam Konteks Bencana Alam' yang dilakukan di Kelurahan Tanah Patah, Kota Bengkulu, dimaksudkan untuk mendapatkan pemahaman mengenai kondisi kerentanan kependudukan, ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Kelurahan ini memiliki tiga jenis kerentanan, yaitu kerentanan fisik (kondisi struktur bangunan perumahan penduduk yang secara teknis kurang memenuhi standar konstruksi), kerentanan kependudukan (tingkat kepadatan penduduk tinggi), dan kerentanan ekonomi (kemiskinan pada kebanyakan rumah tangga). Berdasarkan analisis data yang dikumpulkan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif, diketahui tingkat kerentanan sosial ekonomi rumah tangga di lokasi penelitiaan termasuk dalam kondisi rentan dengan nilai indeks sebesar 3,8. Faktor ekonomi dan kependudukan mempengaruhi kondisi kerentanan tersebut. Kondisi ekonomi masyarakat Kelurahan Tanah Patah belum baik. Kira-kira sepertiga rumah tangga mempunyai penghasilan <Rp 600 ribu/bulan yang umumnya diperoleh dari pekerjaan pada sub-sektor perdagangan dengan skala usaha sangat kecil (pedagang kaki lima dan pedagang keliling), dan sektor bangunan dengan jenis pekerjaan sebagai buruh/kemet. Selain rentan ekonomi, sebagian Kelurahan Tanah Patah, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu I rumah tangga juga tergolong hampir rentan dilihat dari aspek kependudukan. Kelompok rentan adalah penduduk berumur 0-4 tahun dan 65 tahun ke atas yang mencapai kira-kira 18 persen. Kelompok rentan lainnya adalah wanita hamil, wanita dengan bayi, dan penyandang cacat atau sakit yang memerlukan pertolongan khusus jika terjadi bencana. Sedangkan aspek sosial kemasyarakatan tergolong cukup baik. Meskipun tinggal di wilayah perkotaan, mereka masih memiliki kebiasaan untuk sating tolong menolong dalam menghadapi musibah/kesulitan maupun kegiatan kemasyarakatan lain. Keberadaan tokoh masyarakat (termasuk tokoh agama) sering menjadi tempat tujuan warga untuk membantu mengatasi persoalan keseharian dan memperkuat modal sosial. Dengan kondisi kerentanan sosial-ekonomi tersebut, beberapa hal yang perlu dilakukan dalam kaitannya dengan pengurangan resiko bencana antara lain melalui upaya pemberdayaan rumah tangga lemah ekonomi, misalnya dengan melakukan pembinaan usaha kecil, peningkatan ketrampilan dan memperluas akses permodalan, sehingga dapat mengurangi kerentanan ekonomi. Di sisi lain, mengoptimalkan modal sosial di tingkat masyarakat merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam upaya pengelolaan bencana yang mengacu pada pengurangan risiko.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Problem Solving Information for State & Local Governments > Economic & Community Development Problem Solving Information for State & Local Governments > Environment Urban & Regional Technology & Development > Emergency Services & Planning Social and Political Sciences > Social Concerns |
Depositing User: | - Rulina Rahmawati |
Date Deposited: | 22 May 2023 06:19 |
Last Modified: | 22 May 2023 06:19 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/16845 |