Kemampuan rawa aliran bawah permukaan dalam mengolah limbah industri tepung tapioka

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi penyisihan penyusun organik dalam limbah industri tepung tapioka yaitu kebutuhan oksigen kimiawi (COD; Chemical Oxygen Demand), padatan tersuspensi ( SS; Suspended Solid), bahan organik total (TOM; Total Organic Matter), kekeruhan turbiditas, suhu perairan dan Oksigen terlarut (DO)) menggunakan sistem rawa tropis jenis aliran bawah permukaan (CWSSF) yang terdiri atas enam tangki, dilaksanakan dengan pengambilan data secara mingguan selama empat minggu (17 Juli-14 Agustus 2003). Jenis tanaman yang digunakan pada tangki ke satu dan ke tiga adalah Canna sp, sedangkan tangki ke empat ditanami Nymphea stellata, Hydrilla sp, dan Lemna sp. Hasil reduksi terbesar yaitu SS (96,67 %), disusul berturut turut turbiditas (87,9 %), COD (72,98 %), dan TOM (52,48 %). Peningkatan terjadi pada nilai pH, DO dan konduktifitas, berturut-turut dari 6,43 menjadi 7,39, 3,81 menjadi 6,01 mg DO/L, dan 0,68 menjadi 1,38 mS/cm. Analisis matriks korelasi pada limit konfidensi 95 % menunjukkan bahwa SS sangat terkait erat dengan turbiditas (R korelasi= 0,905). Persamaan polinomial orde 3 ditunjukkan dalam hubungan % eliminasi terhadap laju alir pada semua parameter, dengan R =1,000 teramati pada SS dan turbiditas. Keseluruhan gambaran ini menunjukkan bahwa sistem rawa aliran bawah permukaan sangat efektif untuk mengeliminasi penyusun organik dalam limbah tapioka.