Studi akumulasi dan depurasi logam tembaga (Cu) pada ikan nila (Oreochromis niloticus)

Perairan darat yang banyak digunakan untuk budidaya ikan sistem Karamba Jaring Apung (KJA) adalah waduk, diantaranya Waduk Saguling dan Cirata. Pada saat ini waduk-waduk tersebut diketahui telah mengalami tingkat pencemaran yang tinggi. Salah satu komoditas ikan yang banyak dibudidayakan di dalam KJA adalah Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Mengingat logam berat dapat terakumulasikan pada ikan, maka studi akumulasi dan depurasinya perlu dilakukan. Studi ini ditujukan untuk mengamati akumulasi dan depurasi logam tembaga (Cu) pada Ikan Nila dan melihat efek histopatologi pada organ hati, insang, dan otot ikan. Penelitian dilaksanakan dalam skala laboratorium , secara flowthrough selama 28 har. Ikan yang digunakan berumur 2 - 2,5 bulan, dengan kadar Cu di air 0,002 mg/L, 0,02 mg/L, dan 0,04 mg/L. Terjadi peningkatan kadar Cu pada ikan sebesar 0,969 mg/kg (untuk kadar 0,002 mg/L), 3,677 mg/kg (untuk kadar 0,02 mg/L), dan 4,503 mg/kg (untuk kadar 0,04 mg/L). Organ yang paling banyak mengakumulasi Cu adalah hati, yaitu sebesar 341 mg/kg berat kering (kadar 0,04 mg/L). Kerusakan jaringan ditemukan pada organ hati dan insang, tetapi tidak pada otot. Depurasi dengan air bersih selama tiga hari tidak mengurangi kerusakan yang terjadi. Pemantauan kualitas air waduk dan ikan secara kontinu diperlukan karena telah ditemukan akumulasi logam Cu pada Ikan Nila yang diteliti.