Aspek- aspek hukum antariksa internasional: kegiatan penginderaan jauh

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi antariksa telah pula melahirkan suatu kegiatan berupa penginderaan dari satelit disamping kegiatan-kegiatan lain 'seperti siaran langsung melalui satelit, komunikasi melalui satelit, penggunaan satelit untuk mendeteksi cuaca dan sebagainya. Kegiatan penginderaan jauh mempunyai suatu potensi besar baik ditingkat nasional, internasional, regional maupun secara global untuk mendapatkan data dari lingkungan bumi, diantaranya seperti pertanian, kehutanan, geografi, geologi dan untuk mendeteksi sumber-sumber alam, oceanografi dan sumber-sumber kelautan, studi tentang atmosfer dan meteorologi, sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan penginderaan jauh dapat merupakan suatu potensi bagi pengembangan bidang ekonomi bagi semua bangsa, akan tetapi teknologi yang sama dapat merupakan ancaman kedaulatan yang serius terhadap kepentingan sumber alam dan sekuriti suatu negara. Sehubungan dengan hal penting kiranya untuk meneliti peraturan-peraturan internasional dalam hal ini hukum antariksa internasional yang telah berlaku sebagai hukum positif seperti Space Treaty, Liability Coverention dan Registration Convention apakah telah mengatur pula perihal kegiatan penginderaan jauh. Sementara itu pada tahun 1986 Komite Antariksa Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN-COPUOS) telah dapat menyiapkan Prinsip-prinsip tentang Penginderaan Jauh dari Satelit dan hingga penulisan makalah ini, prinsip-prinsip tersebut masih merupakan suatu soft law.Prinsip-prinsip tentang penginderaan jauh dari satelit sebagai soft law masih perlu dikembangkan untuk dijadikan hukum positif melalui Komite Antariksa Perserikatan Bangsa-Bangsa