Kajian benda jatuh Antariksa dan rekomendasi penanggulangannya di Indonesia

Peristiwa benda jatuh antariksa telah banyak terjadi di negara-negara dan juga terjadi di Indonesia. Dampak yang diberikannya juga sangat besar karena dapat menimbulkan kerugian bagi makhluk hidup, harta benda dan lingkungan sekitarnya, terlebih lagi apabila benda jatuh antariksa tersebut mengandung radio aktif, karena efek yang ditimbulkannya dapat berjangka pendek dan panjang, yaitu dapat menimbulkan gangguan dan penyakit tertentu. Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan berada di bawah garis garis khatulistiwa (ekuator) sangat berpotensi kejatuhan benda antariksa, karena orbit di wilayah ini sangat banyak ditempatkan oleh benda antariksa (satelit) baik untuk tujuan sipil maupun militer (al. telekomunikasi, penginderaan jauh, navigasi, dan mata-mata). Benda jatuh antariksa dapat merupakan antara lain satelit yang sudah tidak berfungsi lagi, pecahannnya akibat tubrukan, badan roket, dan peralatan antariksa lainnya. Di Indonesia, meskipun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Organisasi Tanggap Darurat Nuklir Nasional (OTDNN) sudah ada, namun sampai saat ini ketentuan tentang penanggulangan benda jatuh antariksa di wilayah Indonesia belum ada. Di dalam makalah ini akan dikaji benda jatuh antariksa dan rekomendasi penanggulangannya di Indonesia. Metoda yang digunakan di dalam kajian ini adalah metoda analisis deskriptif yang diawali dengan pengumpulan data, kemudian dilakukan analisis, dan dilanjutkan dengan merumuskan rekomendasi bagi penanggulangan benda jatuh antariksa di Indonesia