Kondisi ketenagakerjaan dalam perspektif perubahan struktur demografi dan sosial ekonomi di Kabupaten Bangkalan Jawa Timur

Penelitian ini bertujuan memetakan dan menganalisis kondisi ketenagakerjaan dalam kaitannya dengan perubahan struktur demografi dan sosial ekonomi di Kabupaten Bangkalan selama 15 tahun terakhir. Di samping itu juga mengungkapkan isu-isu dan permasalahan ketenagakerjaan di Kabupaten Bangkalan. Sumber data yang digunakan dari data sekunder dan dokumentasi dari berbagai instansi di Kabupaten Bangkalan, seperti Bappeda, BPS, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pendidikan dan Dinas Kependudukan. Bahan juga dilengkapi dengan hasil wawancara dengan para informan di masing-masing instansi tersebut dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah mobilitas ke luar bagi penduduk Bangkalan sudah cukup lama. Laju pertumbuhan penduduk selama ini selalu menunjukkan pertumbuhan yang rendah (di bawah satu persen), terutama sebelum tahun 90-an. Namun pada tahun 2000-an laju pertumbuhan penduduk di kabupaten ini meningkat tajam mencapai di atas tiga. Ada perubahan struktur penduduk menurut umur selama 10 tahun terakhir (1995-2005), di mana jumlah dan proporsi penduduk muda makin menurun. Sedangkan jumlah dan proporsi penduduk dewasa dan lansia meningkat. Ini berarti bahwa di Kabupaten Bangkalan sudah terjadi transisi demografi, meskipun belum begitu drastis Peningkatan penduduk usia dewasa akibat transisi demografi tersebut berarti juga terjadi peningkatan (jumlah dan proporsi) penduduk usia kerja dan sekaligus peningkatan jumlah angkatan kerja. Selama 14 tahun terakhir telah terjadi transisi perekomian dari sektor tradisional (sektor) ke sektor modem (sektor M dan S) meskipun belum begitu mencolok. Transisi tersebut juga berdampak terhadap penyerapan angkatan kerjanya, di mana proporsi mereka yang bekerja di sektor tradional (sektor A) cenderung menurun, sedang di sektor modem (sektor M dan S) ada kecenderungan meningkat. Transisi penyerapan antar sektor tersebut juga tercermin dari status pekerjaannya, di mana mereka yang berusaha sendiri, berusaha dibantu anggota keluarga dan pekerja keluarga cenderung menurun. Sedangkan mereka yang berstatus sebagai karyawan/ buruh dan berusaha dibantu buruh tetap cenderung terjadi peningkatan. Transisi penyerapan antar sektor tersebut juga disebabkan peningkatan tingkat pendidikan angkatan kerja. Transisi perekonomian dan transisi penyerapan angkatan kerja antar sektor tersebut telah mengakibatkan terjadinya penurunan employment rate di Kabupaten Bangkalan. Dampak yang menyedihkan adalah unemployment rate cenderung terus meningkat. Ini menunjukkan bahwa pengembangan perekonomian di sektor M dan S yang dikembangkan di Kabupaten Bangkalan belum mengarah ke padat karya atau yang menyerap angkatan kerja banyak.