Meningkatkan mutu wilayah tangkapan air sungai Ciliwung untuk mengurangi dampak banjir di dataran Jakarta

Banjir yang menggenangi dataran Jakarta sangat tragis terjadi dalam bulan Februani tahun 2002. Kejadian tersebut disamping mengakibatkan kerugian milyaran rupiah dan kepanikan, diikuti pula masalah-masalah yang timbul pada pasca banjir seperti wabah diare dan leptospirosis. Fakta menunjukkan bahwa peramalan iklim untuk memberikan peringatan dini sebelum terjadinya musibah tersebut masih sulit dihasilkan karena peubah-peubah iklim bersifat stekastik. Hal yang lebih mudah dikendalikan adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan lahan wilayah tangkapan air. Dengan demikian, upaya meningkatkan mutu wilayah tangkapan air lahan atas (upland) disertai sistem drainase yang baik pada lahan bawah (lowland) diperlukan untuk mengurangi dampak bahaya banjir secara efektif. Penulisan makalah ini dilakukan secara kualitatif dengan cara mengumpulkan dan mengkajji data sekunder yang berhubungan dengan wilayah tangkapan air sungai Ciliwung. Tujuan penelitian adalah untuk menanggulangi bahaya serupa yang mungkin terulang pada waktu yang akan datang sebagai bentuk kepedulian kita bersama. Hasil kajian menyimpulkan perlunya upaya: (i) membudayakan peduli lingkungan pada semua kalangan/lapisan masyarakat penghuni daerah Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung; (ii) memulihkan daya tampung sorta kebersihan sungai pada lahan bawah, (iii) meningkatkan mutu wilayah tangkapan air pada lahan atas; dan (iv) mengadakan suatu otorita khusus yang bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan DAS Ciliwung.