Ami A., Meutia (2002) Penerapan lahan basah buatan untuk mengolah air limbah domestik. In: Prosiding Seminar Nasional Limnologi II.
Prosiding_Ami A_Puslit Limnologi_2002_201-210.PDF
Download (3MB) | Preview
Abstract
Lahan basah buatan adalah teknologi alternatif pengolah air limbah yang potensial di Indonesia yang mana sangat banyak ditemukan lahan basah alami tetapi jarang dipergunakan. Lahan basah buatan masih kurang mendapat perhatian, sehingga jumlah penelitian mengenai hal ini di Indonesia dan negara-negara berkembang masih sangat sedikit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengujj kemampuan lahan basah buatan dalam mengolah air limbah domestik asrama dan untuk mengetahui efisiensi dari sistem lahan basah ini yang dipadukan dengan kolam pembesaran ikan dan pertanian. Air limbah domestik asrama yang berasal dari kamar mandi dan septic tank dialirkan kedalam kolam pertama yang berisi kerikil dan pasir dan ditanami dengan populasi campuran tumbuhan air seperti Typha sp, kangkung (lpomea aquatica), eceng gondok (Eichornia crassipes), dan lain lain. Air mengalir dari dasar kolam, keluaran kolam terletak di dekat permukaan kolam. Setelah melalui kolam pertama, air limbah mengalir ke dalam kolam kedua yang berisi substrat yang sama dengan kolam pertama tetapi ditanami tumbuhan terapung Lemna minor dan Hydrilla. Air hasil pengolahan kemudian mengalir menuju klarifer yang memiliki tiga ruang untuk memisahkan sedimen yang halus dan air. Akhirnya air hasil olahan disimpan di dalam kolam yang berisi berbagai macam ikan seperti ikan nila (Tilapia sp.) dan lele (Clarias batrachus). Air dari kolam ikan digunakan untuk menyirami berbagai macam tanaman sayuran. Selama pengoperasian tahun pertama, beberapa macam parameter telah dimonitor untuk mengevaluasi efisiensi dari sistem tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyisihan berdasarkan konsentrasi BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah sekitar 15--95%, COD (Chemical Oxygen Demand) 15-75%, dan TOC (Total Organic Carbon) 34-95%. Penyisihan total nitrogen (T-N) dan total fosfor (T-P) bervariasi masing-masing antara 10-73% dan 10-40%. lkan tumbuh cukup baik dan hanya memerlukan waktu sekitar tiga sampai empat bulan untuk dipanen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lahan basah buatan cukup baik untuk mengolah air limbah domestik asrama dalam sistem terpadu
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | Natural Resources & Earth Sciences > Limnology Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control |
Divisions: | OR Kebumian dan Maritim > Limnologi_dan_Sumber_Daya_Air |
Depositing User: | Saepul Mulyana |
Date Deposited: | 10 May 2023 01:59 |
Last Modified: | 10 May 2023 01:59 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/16013 |