Roos, Yuliastina and Ahmaniyah, Ahmaniyah and Liyanto, Liyanto (2022) Peningkatan kualitas pelayanan kader kesehatan TBC Desa Grujugan melalui pembuatan aplikasi lapor TBC. Jurnal ABDINUS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 6 (3): 29. pp. 839-849. ISSN 2599-0764
Jurnal_Roos Yuliastina_Universitas Wiraraja_2022-29.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (420kB) | Preview
Abstract
Indonesia menempati urutan ke-3 sebagai negara dengan penderita tuberkulosis (TB atau TBC) terbanyak di dunia, setelah India dan Tiongkok.Untuk mendukung program internasional dan menekan jumlah penyebaran TBC di Indonesia, Salah satu daerah yang ditetapkan sebagai desa Sigap TBC sejak tahun 2021 adalah Desa Grujugan Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep. Berdasarkan data puskesmas Gapura Tahun 2020 puskesmas Gapura menyumbangkan 3,5% dari total penderita TBC di Kabupaten Sumenep, lokus utama penderita TBC di kecamatan Gapura adalah desa Grujugan. Pasca ditetapkan sebagai desa Siaga TBC, pemerintah desa setempat membentuk kader kesehatan TBC sebanyak 25 orang anggota kader.Dalam Proses screening, pendampingan dan pengawasan minum obat ODTB (Orang Dengan TB) di desa Grujugan ditemukan beberapa permasalahan utama; (1) Pemerintah desa sebagai leading sektor pemberantasan TBC di desa Grujugan tidak memiliki akses untuk memperoleh data terbaru terkait total jumlah dan siapa saja penduduk setempat yang telah melakukan screening TBC. (2) Pemerintah desa menerima data hasil screening dan suspek TBC dalam bentuk formulir kertas, sehingga data yang diterima hanya berupa laporan kertas yang diarsip seadanya. (3) Pengawasan minum obat bagi warga yang dinyatakan positif TBC dilakukan dengan cara manual, seperti berkunjung kerumah ODTB (Orang Dengan TB) atau mengingatkan via telpon. (4) Masih terdapat warga yang dinyatakan sebagai ODTB berhenti minum obat, hal ini dikarenakan ODTB mengalami kecemasan, keringat dingin, merasa nyeri di beberapa bagian tubuh setelah minum obat TB. (5) Masyarakat desa Grujugan jenuh dengan kegiatan sosialisasi TB yang dilakukan oleh kader kesehatan TBC, hal ini juga dikarenakan para kader kesehatan belum mendapatkan pelatihan keterampilan komunikasi dan self healing mengurangi kecemasan bagi ODTB. Metode pelaksanaan PKM ini terbagi dalam empat tahap; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan:pembuatan aplikasi Lapor TBC serta pelatihan & pendampingan keterampilan komunikasi, (4) Evaluasi kegiatan dan (5) Pelaporan hasil PKM. Luaran dari kegiatan pengabdian ini berupa peningkatan kualitas pelayanan kader kesehatan TBC dalam pengawasan penyebaran TBC menjadi lebih efektif sampai 70% melalui penggunaan aplikasi Lapor TBC dan peningkatan keterampilan komunikasi bagi para kader kesehatan TBC.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kualitas pelayanan, Kader kesehatan, Aplikasi lapor TBC |
Subjects: | Health Resources > Health Services |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 04 May 2023 08:56 |
Last Modified: | 04 May 2023 08:56 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/16002 |