Dewa tertinggi Siwa-Buddha: Studi Etno-Arkeologi

Nyoman Rema (2012) Dewa tertinggi Siwa-Buddha: Studi Etno-Arkeologi. Forum Arkeologi, 25 (1). pp. 81-94. ISSN 0854-3232

[thumbnail of Forum Arkeologi] Text (Forum Arkeologi)
380 - Published Version

Download (25kB)

Abstract

Pemujaan Siwa-Buddha di Bali, telah mengalami perjalanan panjang, yang berkeyakinan Siwa Buddha sebagai satu kesatuan. Penelitian ini mengkaji data sastra, arca, prasasti, tempat suci pemujaan, untuk mengkaji permasalahan Siwa-Buddha lebih mendalam. Kemudian penulis arahkan pada permasalahan Dewa Tertinggi Siwa-Buddha. Untuk memahami persoalan Dewa Tertinggi Siwa-Buddha, digunakan teori relegi, yang terfokus pada sistem keyakinan dan peralatan ritus yang menyangkut keyakinan terhadap Tuhan dan pemakaian sarana pemujaan berupa alat pemujaan dan arca dewa yang dipuja. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan tematis-filosofis, yang penggalian datanya berupa studi pustaka. Analisis data dilaksanakan dengan langkah; reduksi data, penyajian data (dilaksanakan secara formal dan informal), kemudian menarik kesimpulan. Siwa-Buddha di Bali bersumber dari pemikiran asli Guruistic, yang mewujudkan pendirian Bhatara Guru sebagai Dewa tertinggi.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Dewa tertinggi, Siwa Buddha, Bhatara Guru
Subjects: Social and Political Sciences > Archaeology
Divisions: OR_Arkeologi_Bahasa_dan_Sastra > Arkeologi_Prasejarah_dan_Sejarah
Depositing User: Anak Agung Ayu Trisnadewi
Date Deposited: 02 May 2023 04:03
Last Modified: 02 May 2023 07:32
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/15876

Actions (login required)

View Item
View Item