Validasi foF2 dan M(3000)F2 Model MSILRI terhadap data observasi ionosonde vertikal di Indonesia

Asnawi and Buldan Muslim (2007) Validasi foF2 dan M(3000)F2 Model MSILRI terhadap data observasi ionosonde vertikal di Indonesia. In: Pengembangan model ionosfer regional Indonesia. LAPAN, Jakarta, pp. 62-75. ISBN 978-979-1458-05-4

[thumbnail of Bunga rampai_Asnawi dk_Hal.62-75_2007.pdf]
Preview
Text
Bunga rampai_Asnawi dk_Hal.62-75_2007.pdf

Download (913kB) | Preview

Abstract

LAPAN Bandung, sedang mengembangkan suatu model sederhana ionosfer lintang rendah Indonesia (MSILRI). Model ini adalah model empiris.yang dibuat untuk parameter ionosfer yang penting yaitu foF2, M(3000)F2, MUF dan TEC (Total Electron Content). Parameter terakhir penting dalam kalibrasi penentuan posisi berbasis satelit untuk receiver single frekuensi. Dalam banyak hal model ionosfer dapat digunakan untuk menghitung dan memprediksi frekuensi kritis lapisan ionosfer atau parameter ionosfer lainnya. Untuk itu, kehandalan model tersebut menjadi hal yang sangat penting. Validasi dilakukan saat aktivitas matahari tinggi dan rendah serta saat posisi matahari di equator, di utara dan selatan dengan menggunakan data ionosonde vertical dari beberapa stasion pengumpul data ionosfer milik LAPAN. Hasil validasi model MSILRI ini memperlihatkan bahwa pola model cukup sesuai dengan data pengamatan. Rata-rata simpangan mutlak MSILRI terhadap data pengamatan 13.13 % , MAD 1.44 untuk foF2 lan 9.17 %, MAD 0,25 untuk M(3000)F2 pada kondisi aktivitas matahari tinggi, sedangkan pada saat aktivitas matahari rendahnya 11.31 % , MAD 0.63 untuk foF2 dan 5.77 %, MAD 0.50 untuk M(3000). Prosentase kesalahan terbesarnya mencapai 31.7 % dengan MAD 1.62 yaitu untuk stasion Tanjungsari saat aktivitas matahari rendah (R=18.3) pada bulan May 1997 untuk parameter foF2. Prosentase terkecil adalah 2.3 % dengan MAD 0.06 di stasion Biak untuk parameter M(3000)F2 dengan R= 71.4 bulan Januari 1993. Pada. umumnya kesalahan terbesar terjadi sekitar bulan equinox. Validasi menggunakan data Biak menunjukkan hasil yang baik, hal ini disebabkan kedekatan lintang geografis Biak dengan Singapore dan Vanimo, demikian juga tahun dari data yang digunakan untuk membuat model pada kedua lokasi tersebut sama dengan data Biak. Dari hasil ini bahwa model cukup logis namun masih perlu diperbaiki lagi, terutama dalam hal data yang digunakan untuk membuat model, sebaiknya juga memasukkan data ionosfer Indonesia.

Item Type: Book Section
Additional Information: Volume 1 : Model empiris
Uncontrolled Keywords: Validasi, Ionosfer, Model regional lintang rendah, MSILRI
Subjects: Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan > Sains Antariksa > Dinamika Ionosfer dan Cuaca Antariksa
Divisions: BATAN > Pusat Pendidikan dan Pelatihan
IPTEK > BATAN > Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Depositing User: - Dina -
Date Deposited: 02 May 2023 05:00
Last Modified: 04 May 2023 22:45
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/15866

Actions (login required)

View Item
View Item